Sejarah Polisi Militer menjadi bagian penting sejarah untuk kita bersama ketahui. Polisi Militer (PM), juga sering disingkat POM, atau marinyo, adalah bagian dari satuan militer di Indonesia. POM bertugas antara lain untuk memelihara tata tertib dan menegakkan hukum di lingkungan militer suatu negara.
Mereka berperan mendukung tugas utama militer dalam menjaga kedaulatan negara. Tidak semua Polisi Militer di beberapa negara bertugas untuk penegakan hukum bagi militer atau angkatan bersenjata. Di negara-negara seperti Rusia, RRC, dan Israel, Polisi Militer memiliki wewenang untuk menindak dan mengadili masyarakat sipil.
Sejarah Polisi Militer (POM) TNI
Sejarah POM TNI bermula pada 20 Maret 1948 ketika Wakil Presiden/Menteri Pertahanan Ad Interim mengeluarkan Penetapan Nomor: A/113/1948. Penetapan ini mengenai penghapusan beberapa Badan Kepolisian Tentara.
Sebagai penggantinya, terbentuklah CPM atau Corps Polisi Militer yang dipimpin oleh Komandan Sementara. Komandan Sementara yaitu Kepala Staf Angkatan Perang Komodor Udara Suryadarma.
CPM membawahi dua Komando Corps Polisi Militer Jawa (CPMD) dengan tiga batalyon di dalamnya. Lalu, Corps Polisi Militer Sumatera (CPMS) yang memiliki lima batalyon. Pada 31 Mei 1950, CPMD dan CPMS bergabung menjadi CPM.
Markas besar yang awalnya di Yogyakarta pindah ke Jakarta. Namanya pun juga berubah menjadi Markas Besar Polisi Militer. Seiring dengan penyempurnaan organisasi TNI, pembenahan organisasi dan tugas-tugas terus mereka lakukan.
Tugas dan Fungsi Polisi Militer
Setelah mengetahui sejarah Polisi Militer, selanjutnya mari ketahui tentang tugas dan fungsinya. Polisi Militer di Indonesia memiliki beberapa tugas pokok dan fungsi yang meliputi:
- Penyelidikan kriminal dan pengamanan fisik
- Penegakan hukum
- Penegakan disiplin dan tata tertib militer
- Penyidikan
- Pengurusan tahanan dan tuna tertib militer
- Pengurusan tahanan keadaan bahaya, tawanan perang, dan interniran perang
- Pengawalan protokoler kenegaraan
- Pengendalian lalu lintas militer dan penyelenggaraan SIM TNI
Selain tugas-tugas pokok tersebut, Polisi Militer juga bertugas dalam operasi penegakan hukum lainnya. Sebagai contohnya, seperti operasi lalu lintas gabungan dengan Kepolisian Republik Indonesia. Mereka juga melaksanakan pengawalan khusus, termasuk pengawalan terhadap pejabat tinggi negara seperti Presiden dan Wakil Presiden.
Tugas lainnya meliputi pengamanan instalasi militer, perlindungan pribadi perwira senior, penjagaan tahanan perang dan tahanan militer, pengendalian lalu lintas khusus, serta pengaturan rute perjalanan yang melibatkan militer dan sipil.
Baca Juga: Sejarah Monumen Rawagede, Saksi Kekejaman Belanda
Di Indonesia, sejarah Polisi Militer bertugas sebagai penegak hukum, pengaman wilayah khusus, penegak tata tertib dan disiplin, serta penyelidik kejahatan di lingkungan TNI. Dalam pelaksanaan tugas tertentu, seperti penyelidikan kejahatan, Polisi Militer bekerja sama dengan Kepolisian jika kasus tersebut melibatkan warga sipil.
Selain itu, Polisi Militer dan Polisi bekerja sama dalam operasi penegakan hukum lainnya, seperti operasi lalu lintas gabungan. Polisi Militer juga bertugas sebagai pelaksana pengawalan khusus, termasuk pengawalan terhadap Presiden Republik Indonesia, Wakil Presiden Republik Indonesia, dan pejabat pemerintahan lainnya.
Cabang Polisi Militer
Di Indonesia, terdapat empat cabang Polisi Militer, yaitu Polisi Militer Angkatan Darat (CPM), Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL), Polisi Militer Angkatan Udara (POMAU), dan Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (POM TNI). Anggota Polisi Militer biasanya dikenali melalui ban lengan berwarna biru gelap bertuliskan “PM” atau “MP”. Ini tergantung pada negara dan bahasanya.
Tidak semua negara menyebut satuan penegak hukum militer mereka sebagai Polisi Militer. Di beberapa negara seperti Qatar, Turki, dan Brazil, satuan ini terkenal dengan nama Gendarmerie.
Di negara-negara seperti Meksiko dan Indonesia, korps ini berfungsi sebagai dukungan kuat bagi polisi sipil. Korps ini juga berfungsi menjaga ketertiban di daerah perbatasan atau wilayah dengan tingkat konflik yang tinggi.
Dengan tugas dan peran yang begitu luas, sejarah Polisi Militer TNI memegang peranan penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Baik di lingkungan militer maupun dalam kerja sama dengan institusi sipil.
Peran ini terus berkembang seiring dengan dinamika keamanan dan kebutuhan operasional TNI. Ini menjadikan Polisi Militer TNI sebagai salah satu pilar utama dalam struktur pertahanan dan keamanan Indonesia.
Baca Juga: Kisah Hidup Snouck Hurgronje, Orientalis Belanda Pura-Pura Islam Demi Taklukan Aceh
Itulah sejarah Polisi Militer di Indonesia yang dapat Anda pelajari lebih dalam. Polisi Militer TNI diperingati setiap tanggal 11 Mei. Dengan fungsinya yang sangat signifikan, Polisi Militer sangatlah penting untuk keamanan suatu negara. (R10/HR-Online)