harapanrakyat.com – Pengembangan sektor pariwisata di Jawa Barat dapat memberikan multiplier effect pertumbuhan ekonomi yang besar. Antara lain terhadap sektor perdagangan, transportasi dan akomodasi penyediaan makanan minuman.
Baca Juga : Curug Layung Cimahi, Wisata Alam di Bumi Perkemahan
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar mengatakan, saat ini struktur perekonomian Jawa Barat masih didominasi dua sektor. Yakni sektor industri pengolahan dengan pangsa 42 persen dan sektor perdagangan sebesar 15 persen.
Untuk itu, kata Muslimin, perlu adanya sumber pertumbuhan ekonomi baru di tengah tantangan ketidakpastian global yang cenderung masih tinggi. Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru yang potensial di Jawa Barat, kata ia adalah sektor pariwisata.
Menurutnya, Jawa Barat memiliki 540 wisata alam, 277 wisata budaya, dan 342 desa wisata.
“Optimalisasi kinerja sektor pariwisata menjadi penting untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan perekonomian Jawa Barat ke depan,” ungkapnya, Minggu (30/6/2024).
Hal itu ia ungkapkan dalam West Java Tourism Talk (WJTT) Vol.2 di Trans Convention Center Bandung. WJTT ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Karya Kreatif Jawa Barat dan Pekan Kerajinan Jawa Barat 2024.
Menurut Muslimin, pariwisata merupakan sektor potensial pendukung pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat. Untuk itu, Jawa Barat perlu lebih mengeksplorasi keunggulan wisata alam dan keanekaragaman budaya masing-masing daerah. Hal tersebut untuk meningkatkan jumlah wisatawan, khususnya wisman, untuk mendukung perbaikan pendapatan devisa dan kinerja pariwisata nasional.
Baca Juga : Hilangkan Penat, 5 Tempat Camping di Pangalengan Bandung Ini Cocok untuk Healing
Selain itu, pengembangan destinasi wisata perlu ada akselerasi dengan berorientasi pada kualitas (quality tourism). Selain itu, lanjut ia, memastikan inklusivitas dari pengembangan destinasi wisata terutama dengan mengoptimalkan peran wirausaha muda.
Dampak Sektor Pariwisata Terhadap Ekonomi Jawa Barat
Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar mengakui, pariwisata berdampak besar pada ekonomi daerah. Selain itu juga, kata Benny, pariwisata juga mensejahterakan segala lini masyarakat, pelaku UKM hingga pekerja seni, serta potensi devisa negara.
“Untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata di Jawa Barat, maka perlu adanya kolaborasi antara pemerintah daerah serta pelaku usaha. Ini untuk mengembangkan kapabilitas daerah dalam eksplorasi wilayah, melakukan perancangan, dan strategi pemasaran,” ungkap Benny.
Dewan Penasihat Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat Hilawan Saleh mengungkapkan hal senada. Ia mengatakan, perlu adanya optimalisasi kolaborasi dan sinergi pengembangan pariwisata di Jawa Barat. Hal tersebut dalam mendukung optimalisasi dan pengembangan sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Influencer Pariwisata Ahmad Renaldi juga menekankan bahwa tren pariwisata saat ini adalah pariwisata yang dapat dinikmati dalam satu hari (one day tourism). Jawa Barat harus lebih gencar mempromosikan sektor pariwisata daerah secara konsisten dan kontinyu.
Sementara pelaku usaha pariwisata Desa Hanjeli, Asep Hidayat menggarisbawahi untuk membangun desa wisata perlu SDM yang memiliki kepedulian potensi daerahnya. (Ecep/R13/HR Online)