harapanrakyat.com,- Aktivis mahasiswa dari PMII soroti ramainya dugaan siswa SD yang joget dan nyawer biduan saat acara perpisahan.
Peristiwa itu terjadi di salah satu sekolah dasar di Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, pada Selasa (25/6/2024) lalu.
Ketua PC PMII Kota Banjar Nur Solihin mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan kejadian itu dan menilai tidak pantas dilakukan anak sekolah dasar.
“Atas nama PC PMII Kota Banjar, kami menyayangkan hal itu. Apalagi itu tidak sepantasnya untuk siswa yang masih di bawah umur,” katanya, Jumat (28/6/2024).
Baca juga: Ramai Siswa SD Joget dan Nyawer Biduan saat Perpisahan di Kota Banjar, Begini Penjelasan Kepsek
Pihaknya pun menegaskan bukan menyoroti masalah musik dangdutnya, namun pada sisi pelaksanaan dari pihak sekolah. Apalagi secara tidak langsung sudah memfasilitasinya.
“Ini tidak seharusnya untuk siswa SD,” tegasnya.
Agar tidak terjadi hal seperti itu, kata Solihin, pihaknya pun mendesak Dinas Pendidikan agar bisa membuat regulasi terkait pelaksanaan pendidikan dan kegiatan perpisahan.
“Regulasi ini sebagai upaya agar tidak terjadi hal-hal yang memang tidak elok secara etika dan tidak pantas, apalagi siswa masih di bawah umur,” paparnya.
Bahkan, menurutnya peristiwa tersebut menjadi salah satu potret turunnya citra pendidikan sekolah dasar.
“Sehingga perlu kita waspadai ke depannya, agar siswa dan siswi kita secara akhlak dan etika perlu kita dampingi bersama. Ini tantangan bukan Guru saja, tapi semua. Jadi bukan masalah ilmunya saja yang harus kita bimbing, etika maupun akhlak juga sangat perlu,” pungkasnya. (Sandi/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)