harapanrakyat.com,- Faras Muhammad Fauzan, bocah berusia 7 tahun diduga mengalami gizi buruk. Faras merupakan warga Lingkungan Cikabuyutan Timur, RT 3/13, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat.
Baca Juga: Turunkan Angka Gizi Buruk, Pemkab Pangandaran Gulirkan Program Revitalisasi Posyandu
Saat harapanrakyat.com mengunjungi Faras di rumahnya, bocah 7 tahun tersebut nampak kurus. Pergelangan tangan dan kakinya terlihat kecil, tak sebanding dengan berat badan anak-anak seusianya.
Nenek Faras, Neni Martiningsih mengatakan cucunya tersebut awalnya tinggal bersama kedua orang tuanya di Tasikmalaya.
Saat masih kecil, cucunya tersebut perkembangannya kurang maksimal karena kurang asupan masakan. Seringnya makan sama ikan dan garam.
Bocah yang diduga mengalami gizi buruk tersebut, saat itu bukan hanya terlihat kurus dan lehernya seperti tidak ada tulang, namun juga belum bisa berjalan.
Setelah itu, saat usia cucunya sekitar 4 tahun, karena melihat perkembangannya kurang baik, akhirnya ia meminta kepada anaknya yaitu Fithry, selaku ibu Faras, untuk membawa pulang ke Banjar.
“Perkembangannya nggak normal saat itu badannya kurus. Akhirnya saya minta sama ibunya agar dibawa ke Banjar,” kata Neni kepada wartawan, Selasa (25/6/2024).
Lanjutnya menjelaskan, setelah dibawa pulang ke Banjar, cucunya mulai memiliki perkembangan. Namun badannya belum terlihat normal, kakinya juga belum bisa digunakan untuk berjalan.
Baca Juga: 5 Warga di Kota Banjar Terserang DBD, 4 di Antaranya Anak-anak
Saat ini, Faras baru bisa ngesot. Itu juga baru-baru ini, setelah mengikuti terapi atas petunjuk dari dokter. Sebelumnya hanya tiduran saja di tempat tidur.
“Kebetulan pernah sakit, ya terus dibawa ke rumah sakit dikasih saran sama dokter untuk terapi. Sekarang sudah mulai ada perkembangan sudah bisa ngesot,” jelasnya.
Upaya Lurah Hegarsari terhadap Bocah 7 di Kota Banjar yang Diduga Alami Gizi Buruk
Sementara itu, Lurah Hegarsari Angga Tri Permana mengatakan, melihat kondisi anak tersebut menurutnya ada kemungkinan karena mengalami gizi buruk.
Hal ini karena berat badan dari Faras dibandingkan dengan anak seusianya terlihat kurang ideal.
“Hasil skrining ada dari medis. Tapi kayaknya iya (kurang gizi), kalau melihat kondisi berat badannya kurang ideal sesuai anak seusianya,” kata Angga.
Baca Juga: Konsumsi Jajanan Kemasan, Puluhan Siswa SD di Kota Banjar Diduga Keracunan
Sementara terkait penanganan lebih lanjut terhadap bocah yang diduga mengalami gizi buruk tersebut, pihaknya akan berupaya membantu memfasilitasi pemulihan kesehatan.
Sebab, untuk bantuan sosial buat keluarga tersebut, ibu dari Faras sudah tercover dalam program bantuan sosial pangan non tunai (BPNT).
Saat ini informasi dari koordinator PKH, yang bersangkutan juga akan dimasukkan sebagai penyandang disabilitas supaya bisa diajukan dalam program PKH.
“Kita akan tangani dengan baik. Nanti kita juga koordinasi dengan puskesmas. Supaya keluarga terbantu, dan anaknya juga terbantu ke depannya tidak hanya sekarang,” katanya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)