harapanrakyat.com,- Wagino, Sekretaris Komisi D DPRD Ciamis, Jawa Barat, mendatangi Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) atau Puskesmas Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Senin (24/06/2024). Kedatangannya untuk melakukan klarifikasi serta meminta keterangan, terkait adanya berita miring soal dugaan pelayanan buruk di PKM Kertahayu.
Baca Juga: Diduga Buruknya Pelayanan PKM Pamarican Ciamis, Janin Meninggal saat Dibawa ke RSUD Banjar
Sebab sebelumnya, Sekretaris Komisi D DPRD Ciamis ini menjadi narasumber dan memberikan statement terkait permasalahan tersebut di salah satu media.
Wagino menjelaskan, bahwa kedatangannya itu sebatas untuk meminta penjelasan dari pihak PKM Kertahayu.
“Namun sayang, pas tadi saya ke PKM, Kepala Puskesmas (Kapus) sedang ada rapat di Ciamis. Sehingga kami hanya bertemu dengan dokter PKM,” jelasnya, Senin (24/6/2024).
Lebih lanjut Wagino mengungkapkan, bahwa kasus dugaan pelayanan buruk oleh PKM Kertahayu ternyata bukan kasus yang baru.
Kasus tentang dugaan penelantaran pasien yang sampai mengalami kebocoran ginjal oleh pegawai Puskesmas Kertahayu tersebut, terjadi 6 bulan yang lalu, yaitu Desember 2023.
Namun, pasien tersebut juga sebelumnya sudah mendapat pelayanan dari PKM Kertahayu. Bahkan pasien juga sudah berobat ke rumah sakit.
“Tapi permasalahan tersebut sudah clear. Pihak PKM sudah memberikan pelayanan sesuai prosedur,” ungkapnya.
“Adapun sekarang pasien kambuh, itu bukan kesalahan dari PKM, karena pasien juga sudah berobat ke rumah sakit,” imbuhnya.
Lebih lanjut Wagino mengatakan, sebelumnya ada wartawan yang menghubunginya untuk izin memberitakan terkait dugaan pelayanan buruk di PKM Kertahayu.
Baca Juga: Geger Dugaan Pelayanan Buruk Puskesmas Pamarican, DPRD Ciamis Angkat Bicara
Namun ia mengaku, bahwa pernyataan itu bukan murni yang ia berikan. Ia juga membantah sudah memberikan statement di media tersebut.
“Tapi ya sudahlah. Saya tidak akan mempermasalahkan hal itu. Yang penting hari ini saya sudah melakukan klarifikasi ke PKM, serta mengecek kebenarannya,” katanya.
Sekretaris Komisi D DPRD Ciamis Sudah Mengingatkan Kepala PKM Kertahayu Soal Dugaan Pelayanan Buruk
Menurut Wagino, bahwa Kapus Kertahayu terbilang ndablek dan tidak mau mendengar keluhan masyarakat.
Bahkan, ia mengaku sudah beberapa kali mengingatkan Kepala PKM Kertahayu, agar membenahi pelayanan untuk masyarakat. Sebab, tidak sedikit warga yang sering mengadu atau mengeluhkan pelayanan di PKM Kertahayu.
“Itu sering saya sampaikan ke Kapusnya. Tapi ya emang sifatnya begitu, ndablek,” ujar Wagino.
Baca Juga: Ketua DPRD Ciamis Geram Ada Saksi Tak Diundang di Raker Kasus Pelayanan PKM Pamarican
Meski begitu, Wagino selalu mewanti-wanti agar pelayanan kepada masyarakat lebih diutamakan.
“Jangan sampai ada masyarakat yang merasa tidak mendapatkan pelayanan dengan baik,” katanya.
Bagaimana Tanggapan Kapus Kertahayu?
Sementara itu, menurut Kepala PKM Kertahayu, Agus Mulyanto, bahwa pemberitaan yang beredar terkait dugaan pelayanan buruk tersebut memojokkan pihaknya.
“Bahkan dipandang sebelah pihak,” ujarnya kepada harapanrakyat.com, Senin (24/6/2024).
Agus menjelaskan, sebenarnya permasalahan tersebut bukan kasus yang dilakukan oleh pihaknya.
Kasus tersebut terjadi 6 bulan yang lalu, pasien atas nama RD (11), warga Tamansari, Desa Kertahayu, berobat ke Puskesmas Kertahayu.
“RD datang bersama orang tuanya pada tanggal 16 Desember 2023 sekitar pukul 09.00 WIB, sebagai pasien umum,” jelasnya.
Kemudian pasien diperiksa dengan keluhan utama bengkak-bengkak pada kaki. Setelah itu, pihaknya memberikan obat dan menyuruh untuk kontrol kembali.
Pada Senin tanggal 18 Desember 2023, pasien kontrol datang dengan keluhan yang sama, masih bengkak dan disertai keluhan gatal-gatal.
Kemudian dokter menambahkan obat gatal-gatal, karena obat yang pada pemeriksaan pertama masih ada. Selain itu, dokter PKM Kertahayu juga menyuruh pasien untuk kontrol kembali.
“Akan tetapi saat itu pasien (RD) tidak datang lagi atau tidak kontrol sama sekali ke puskesmas,” terang Agus.
“Masalah ini sudah beres. Bahkan orang tua pasien juga sudah membuat surat pernyataan,” katanya. (Suherman/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)