harapanrakyat.com – Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman mengklaim pelaksanaan PPDB SMA/sederajat 2024 berjalan lebih baik dan tertib. Terlebih, jika dibandingkan dengan pelaksanaan PPDB tahun sebelumnya.
Baca Juga : Panitia PPDB Jawa Barat Anulir Ratusan Peserta Calon Siswa Baru, Ini Alasannya!
Menurutnya, hal tersebut dapat terlihat dari adanya komitmen serius pemerintah. Terutama menjadikan PPDB tahun ini berjalan secara transparan dan akuntabel.
“Jadi untuk PPDB di Jawa Barat tahun ini lebih baik dan tertib. Yang jelas, Pak Gubernur sudah menekankan PPDB harus akuntabel dan bersih. Saya kira sudah jauh lebih baik dari tahun kemarin,” ungkapnya, Senin (24/6/2024).
Terkait masih adanya dugaan kecurangan, Herman menegaskan, ia akan terus melakukan evaluasi agar kedepannya dapat berjalan sesuai dengan aturan.
“Untuk perkara ada kekurangan, kita akan terus mendalami. Termasuk yang teridentifikasi ada domisili yang manipulatif, itu akan kita cek dan ricek serta akan kembalikan kepada aturan,” katanya.
Ia menegaskan, Pemprov Jabar akan terus membuktikan bahwa PPDB tahun ini berlangsung secara serius.
Dinas Pendidikan Jawa Barat Anulir Calon Siswa Baru di PPDB 2024
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jabar menganulir 158 calon siswa baru pada PPDB 2024. Hasil tersebut, berdasarkan pengumuman PPDB 2024 pada pukul 19.30 WIB, Rabu (19/6/2024) kemarin.
Sebagai informasi, Dinas Pendidikan Jawa Barat telah resmi mengumumkan hasil pendaftaran PPDB 2024 tahap 1 tingkat SMA, SMK, dan SLB.
Baca Juga : Dinas Pendidikan Kota Bandung Klaim Tidak Ada Pungli pada PPDB 2024
Pelaksana Harian Kadisdik Jabar Ade Afriandi mengatakan, ratusan peserta yang dianulir tersebut, karena mayoritas domisili yang tidak sesuai.
“Hasil report dari sistem, sekolah atau panitia PPDB menganulir 158 peserta. Kebanyakan karena domisilinya yang tidak sesuai. Sehingga tidak sesuai dengan Pergub (Peraturan Gubernur),” ujarnya.
“Jadi sesuai dengan hasil pendaftaran itu, sebanyak 310 ribu (calon siswa baru di Jawa Barat) yang lolos PPDB 2024. Kemarin yang terkena anulir karena pada saat-saat terakhir ada anomali. Makanya kemarin pengumumannya malam. Karena ada beberapa satuan pendidikan yang masih melakukan pendalaman dan kemudian melaksanakan pleno kembali,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)