Jumat, April 18, 2025
BerandaBerita CiamisPrasasti VI di Astana Gede Kawali Ciamis, Penekanan Larangan Berjudi Zaman Kerajaan...

Prasasti VI di Astana Gede Kawali Ciamis, Penekanan Larangan Berjudi Zaman Kerajaan Galuh

harapanrakyat.com,- Prasasti VI di Astana Gede, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mempunyai keunikan tersendiri. Pasalnya, ada dua poin tulisan dalam prasasti tersebut yang menginformasikan tentang kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Galuh.

Baca Juga: Mengenal Lambang Cakra Rahayu Kencana di Ciamis, Peninggalan Kerajaan Galuh

Prasasti VI tersebut merupakan prasasti terakhir yang ditemukan dan juga dievakuasi pada tanggal 3 Oktober 1995 oleh salah satu juru pelihara.

Di dalamnya terdapat tulisan aksara Sunda kuno atau Kaganga, dan juga simbol lambang Bunga Cakra Rahayu Kencana.

Budayawan Kawali yang juga petugas Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Enno mengatakan, Prasasti VI di Astana Gede Kawali merupakan prasasti yang ditemukan paling terbaru. Waktu penemuannya tahun 1995 oleh salah satu juru pelihara.

Ia pun menjelaskan, prasasti tersebut menggunakan media batu jenis andesit. Namun yang menjadi uniknya, dalam prasasti VI ini terdapat dua poin yang informasi. Pertama, adanya simbol kembang atau Bunga Cakra Rahayu Kencana.

“Jadi sebelum pahatan atau tulisan, dalam prasastinya ada simbol Kembang Cakra Rahayu Kencana yang sudah dimodifikasi. Jadi pahatan Kembang Cakra itu terlihat sudah rapih,” terangnya, Rabu (19/6/2024).

Pahatan dalam Prasasti VI di Astana Gede Kawali Ciamis

Pada poin pertama ini, lanjut Enno, simbol atau lambang Kembang Cakra Rahayu Kencana itu ada dua di Astana Gede Kawali, yakni pada Prasasti I dan Prasasti VI.

Baca Juga: Keraton Pertama Kerajaan Galuh, Benarkah Dibangun di Kawasan Cagar Alam Pangandaran?

“Kalau Prasasti I itu cuma ditulis atau ditorehkan dengan pahatan di atas batunya, tapi pahatannya tidak serapi yang ada pada Prasasti VI. Artinya, pada waktu itu Prabu Niskala Wastu Kencana menambah atau memperindah lagi sistem-sistem atau aturan yang sudah ada. Jadi lebih terstruktur,” jelasnya.

Makanya dalam naskah kuno Sunda pada zaman Prabu Niskala Wastu Kencana terdapat kalimat Gemuh Pasundan. Artinya, disaat itulah titik Kerajaan Galuh mencapai zaman keemasannya, yakni zaman Prabu Niskala Wastu Kencana.

Kemudian, lanjut Enno, pada poin kedua ada tulisan yang menginformasikan tahun 1371 di Kawali, pada saat Prabu Niskala Wastu Kencana menjabat sebagai Raja.

Saat itu Raja Prabu Niskala Wastu Kencana menekankan bahwa masyarakat Sunda dan Galuh tidak boleh berbuat aktivitas yang berhubungan dengan judi.

Makanya dalam bahasa salah satu kalimatnya adalah “Ini petinggal nu atisti ayama nu ngisi Dayeuh ieu ulah botoh bisi kokoro”.

“Jadi ini petinggal dari atisti dari rasa yang atisti. Artinya, ini peninggalan dari para leluhur yang mempunyai ilmu pengetahuan tinggi, yang atisti itu yang berbudi atau yang bijak,” terangnya.

“Kemudian, kalimat ayama nu ngisi Dayeuh ieu artinya, kelak siapa pun yang menghuni kota ini atau negeri ini dalam artian Galuh, ulah botoh bisi kokoro atau jangan judi nanti bisa sengsara,” tambah Enno menjelaskan.

Penekanan Botoh tentang Judi

Penekanan botoh dalam artian menekankan tentang judinya. Botoh itu memang mempunyai dua arti, dan arti secara umumnya adalah lebih keserakahan.

Baca Juga: Melongok Makam Keramat di Lumbung Ciamis, Tempat Menggembleng Raja Galuh

Tapi pada waktu itu, karena Kerajaan Galuh ini ada satu peristiwa yang membuat leluhurnya trauma, dan itu tidak boleh terjadi lagi. Karena, pada waktu zaman Ciung Wanara terjadi peperangan antar saudara.

Kerajaan Galuh hampir mengalami krisis, kemudian terjadi perang saudara akibat adanya judi atau sabung ayam, karena yang dipertaruhkan pada waktu adalah kerajaan.

“Karena pendahulunya melakukan peristiwa tersebut, sehingga pada zaman Kawali, Prabu Niskala Wastu Kencana sangat menekankan kepada masyarakat dan keluarga kerajaannya untuk tidak melakukan aktifitas yang berhubungan dengan judi,” paparnya.

Perlu diketahui bahwa setiap perbuatan maksiat itu berunsur keserakahan, seperti zina dan judi. Jadi intinya dari keserakahan.

“Prasasti itu ada korelasinya dengan masa saat ini. Bahkan saya suka menekankan kepada generasi muda bahwa perbuatan tersebut sudah dicontohkan oleh leluhur kita dari zaman dulu. Makanya jangan coba-coba melakukannya,” tandasnya.

Enno menambahkan, para leluhur sudah tahu bahwa yang namanya botoh atau judi pasti akan terjadi, bahkan terus terjadi.

Baca Juga: Ngawalan Nyiar Lumar di Ciamis, Ribuan Pengunjung Padati Kecamatan Kawali

“Hal ini sudah dicontohkan oleh legenda Ciung Wanara. Sampai-sampai seorang raja saja tidak kuat, apalagi kita masyarakat biasa,” pungkasnya. (Feri/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Identitas korban dokter cabul di Garut

Polisi Minta Konten Kreator Tak Sebar Identitas Korban Dokter Cabul di Garut

haraparakyat.com,- Banyak konten kreator yang aktif membagikan informasi kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter cabul di Garut, Jawa Barat. Jajaran Polda Jabar pun...
RT Ungkap Sosok Perempuan yang Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kosan Ciamis

RT Ungkap Sosok Perempuan yang Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kosan Ciamis

harapanrakyat.com,- Warga Lingkungan Pabuaran, Jalan Iwa Kusuma Soemantri, Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat geger. Pasalnya seorang perempuan ditemukan tewas dalam kondisi...
Penemuan Jasad Perempuan di Kamar Kosan Ciamis

Misteri Penemuan Jasad Perempuan di Kosan Ciamis, Polisi: Korban Terbungkus Sepre, Kepala Terlilit Lakban

harapanrakyat.com,- Polres Ciamis saat ini masih mendalami penemuan jasad perempuan di kamar kosan di Lingkungan Pabuaran, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Jawa Barat, Kamis (17/4/2025)...
Penghuni kamar kos tempat ditemukannya mayat perempuan terbungkus sepre di Ciamis

Tetangga Bongkar Penghuni Kamar Kos Tempat Ditemukannya Mayat Terbungkus Sepre di Ciamis

harapanrakyat.com,- Tetangga bongkar penghuni kamar kos tempat ditemukannya mayat perempuan terbungkus sepre di Lingkungan Pabuaran di Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat....
Penemuan mayat perempuan terbungkus sepre di Ciamis

Keterangan Polisi terkait Penemuan Mayat Perempuan Terbungkus Sepre di Ciamis

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga digegerkan dengan adanya penemuan mayat perempuan terbungkus sepre di salah satu kamar kosan yang berada di Lingkungan Pabuaran, Jalan Iwa Kusuma...
Penemuan mayat perempuan terbungkus sepre di kosan Ciamis

Geger Penemuan Mayat Terbungkus Sepre di Kosan Ciamis, Korban Pembunuhan?

harapanrakyat.com,- Warga di sekitar kosan Jalan Iwa Kusuma Soemantri, Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dikejutkan dengan penemuan mayat perempuan terbungkus kain...