harapanrakyat.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat menerjunkan 1.360 petugas kesehatan hewan kurban. Para petugas ini akan tersebar ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Upaya tersebut, dalam memastikan terkait kesehatan hewan kurban.
Baca Juga : Berjualan Hewan Kurban di Trotoar di Kota Bandung, Siap-siap Bakal Kena Sanksi
Kepala DKPP Jawa Barat, Arifin Soedjayana mengatakan, pihaknya harus memastikan kesehatan hewan kurban sebelum beredar ke masyarakat.
“Teman-teman dari petugas kesehatan hewan kurban di kabupaten/kota, baik petugas medik Veteriner maupun Paramedic Veteriner, itu sudah kita terjunkan. Termasuk dokter hewan ataupun sarjana peternakan,” ungkapnya, Selasa (11/6/2024).
Ia menerangkan, untuk memastikan kesehatan hewan kurban terjaga, para petugas tersebut akan berkeliling ke sejumlah tempat penjualan hewan sembelih ini. Para petugas tersebut akan mobile di 27 kabupaten/kota melakukan proses pemeriksaan.
Ia juga memprediksi, kebutuhan hewan kurban tahun ini akan mengalami peningkatan antara 12 hingga 15 persen dari tahun lalu. DKPP Jawa Barat juga bakal melakukan pemantauan. Sehingga hewan kurban yang beredar di masyarakat dalam kondisi sehat.
“Sebetulnya sejak satu bulan ke belakang, kita bersama rekan-rekan di kabupaten/kota sudah turun ke lapangan. Tentunya untuk memeriksa ketersediaan hewan kurban. Pemeriksaan ini, baik kepada para penjual yang setiap tahun ada, maupun yang dadakan yang ada di pinggir jalan,” ujarnya.
174 Petugas Kesehatan Hewan Kurban Menyebar di 30 Kecamatan
Sementara itu, Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan pihaknya menerjunkan tim petugas kesehatan hewan ke beberapa lokasi. Hal itu untuk memastikan hewan agar terjamin kesehatannya dan layak kurban.
Baca Juga : Banyak dari Luar Daerah, Pemkot Cimahi Perketat Pemeriksaan Hewan Kurban
“Seperti tahun sebelumnya, DKPP menerjunkan tim petugas kesehatan hewan kurban. Namanya Satgas Antemortem. Setiap hari, tim yang berjumlah 174 orang ini akan melakukan pemeriksaan di 30 kecamatan. Tim tersebut berjumlah 174 orang,” katanya.
Gin Gin menambahkan aplikasi e-selamat (Sehat, Layak, Makin Tenang) ini mempunyai fitur input database hewan yang layak kurban. Fitur tersebut memudahkan masyarakat atau pembeli yang akan membeli hewan kurban.
“Selain menerjunkan petugas kesehatan hewan kurban, kami juga memiliki aplikasi e-selamat. Aplikasi ini belum ada di kota lain. Dengan aplikasi ini, hewan kurban yang dijual ada datanya. Konsumen juga bisa melihat identitas hewan kurban mulai foto, umur, dan data lainnya sehingga meyakinkan pembeli,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)