harapanrakyat.com,- Naiknya kasus stunting di Kota Tasikmalaya, Jawa barat disinyalir jadi penyebab naiknya penderita jantung bawaan pada anak-anak.
Hal itu diungkapkan Direktur Rumah Sakit Jantung Kota Tasikmalaya, dr Idrus Dilawar, Selasa (11/6/2024).
Idrus mengatakan, penderita penyakit jantung di Kota Tasikmalaya sendiri cukup tinggi. Hal itu diketahui dari banyaknya pasien yang berobat ke Rumah Sakit Jantung di Jalan Mohmad, Kota Tasikmalaya.
“Satu hari untuk rawat jalan 200 pasien untuk poliklinik, kalau IGD rata-rata sehari ada 14 pasien. Sedangkan untuk rawat inap ada 45 pasien,” kata dr Idrus Dilawar di Hotel Aston, Selasa (10/6/2024).
Menurut Idrus, pasien di RS Jantung Kota Tasikmalaya kebanyakan didominasi penyakit gagal jantung dan serangan jantung dari kalangan orang dewasa.
Baca Juga: Ratusan Kendaraan Milik Anggota Geng Motor Ditahan Sebulan di Polres Tasikmalaya Kota
Selain orang dewasa, pasien yang berobat ke RS Jantung Kota Tasikmalaya ada juga anak-anak. Anak-anak ini menderita penyakit jantung bawaan.
“Kalau anak-anak sekitar 5 persen. Kelainan jantung bawaan, pengobatannya tiap dua minggu sekali, karena dokternya tidak ada di Tasikmalaya, terpaksa saya ambil dokter dari Jakarta, supaya bisa melayani di sini,” ungkapnya.
Lanjutnya, masyarakat banyak yang tidak tahu Rumah Sakit Jantung Kota Tasikmalaya punya bagian kardiologi anak yang praktek setiap Sabtu-Minggu. Setiap praktek melayani sekitar 40 orang pasien.
“Itu pasien bukan hanya dari Tasikmalaya ada dari luar Tasikmalaya, karena memang penyakit jantung bawaan itu banyak, mungkin karena kelainan masa lahir dari awal atau malnutrisi,” ujarnya.
Penyebab lain jantung bawaan pada anak, menurut Idrus, adalah lahir terlalu cepat atau prematur.
“Kemudian, lahir terlalu cepat. Sehingga prematur atau banyak yang stunting, hal itu ada pengaruhnya. Karena memang di Tasikmalaya, kasus stunting naik. Jadi kasus jantung bawaan pada anak-anak di Kota Tasikmalaya ini paling tinggi,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)