Di era global warming saat ini, memahami pengertian heat stroke dan gejalanya merupakan hal penting. Langkah penanganan yang tepat meminimalisir terjadinya risiko dan gangguan kesehatan yang lebih parah.
Baca Juga: Penyebab Sindrom Turner dan Pengobatan yang Tepat
Heat stroke berpotensi tinggi terhadap perdarahan, kerusakan saraf dan sel otot, gagal ginjal, koma, hingga kematian. Bagi yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan pada siang hari, harus paham betul segala hal terkait heat stroke.
Pengertian Heat Stroke, Gejala, Beserta Langkah Pencegahan dan Penanganan yang Tepat
Tubuh memang memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Namun, tidak selamanya bisa merespon dengan baik jika perubahan suhu terjadi secara ekstrem.
Kondisi ini memicu tubuh mengalami hipotermia, yakni meningkatnya suhu tubuh hingga melebihi 38,5°C. Berdasarkan jenisnya, hipertermia terbagi menjadi beberapa jenis.
Heat stroke sendiri merupakan salah satu jenis hipertermia paling berat. Kondisi kesehatan ini terbilang serius dan biasa terjadi saat cuaca begitu panas.
Saat mengalami heat stroke, suhu tubuh penderita mencapai 40°C atau bahkan lebih. Suhu tubuh semakin meningkat karena tubuh tidak mampu mengimbanginya dengan baik dan mengontrol suhu sebagaimana mestinya.
Jadi, sistem tubuh menjadi kesulitan untuk menurunkan suhu ke titik normal. Pada beberapa kasus, penderita heat stroke bisa mengalami cacat permanen. Bayi dan lansia beresiko lebih tinggi terpapar heat stroke.
Mengenal Gejala-gejala Heat Stroke
Setelah mengetahui pengertian heat stroke, hal tak kalah penting adalah mengenal berbagai gejalanya. Harapannya, supaya si penderita langsung mendapat penanganan medis yang tepat.
Beberapa gejalanya antara lain adalah:
- Suhu tubuh meningkat secara signifikan, mencapai 40°C atau lebih.
- Pusing dan sakit kepala.
- Kulit berubah memerah dan mengering.
- Mual muntah.
- Debar jantung terlalu kencang.
- Kejang.
- Pingsan.
- Ritme nafas pendek-pendek
- Melemahnya otot atau kram.
- Perubahan tingkah laku, seperti cepat marah, gelisah, dan kebingungan.
- Sama sekali tidak berkeringat meski suhu tubuh tinggi. Ada juga kasus penderita heat stroke mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak.
Pencegahan
Belum tentu semua orang paham tentang pengertian heat stroke dan berbagai gejalanya. Namun, tidak ada salahnya mencegah terjadinya kondisi kesehatan yang bisa saja berujung pada kematian tersebut.
Baca Juga: Penyebab Penyakit Gondok yang Perlu untuk Anda Waspadai
Hal paling sederhana adalah sebisa mungkin tidak pergi ke luar rumah saat indeks panas tinggi. Lebih baik tetap berada di tempat yang sejuk dan terlindung dari panas.
Selain itu, hindari mengenakan pakaian berwarna gelap, berbahan tebal, dan ketat karena lebih banyak menyerap panas dan cahaya. Bagi yang harus tetap beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa memakai masker dan topi yang modelnya lebar di bagian tepi, sehingga bisa melindungi wajah dengan baik.
Penggunaan tabir surya juga menjadi hal wajib. Untuk memperoleh perlindungan maksimal, pilih sunscreen ber-SPF minimal 30. Penggunaan sunscreen tidak hanya 15 menit saat hendak ke luar rumah.
Lebih baik tetap memakainya meski tidak akan bepergian kemanapun. Menghindari dehidrasi tubuh juga menjadi langkah sederhana pencegahan heat stroke.
Saat terjadi peningkatan suhu, baik karena lingkungan atau kondisi kesehatan, sebaiknya mengonsumsi air putih lebih banyak. Perbanyak sayur dan buah sebagai asupan tambahan. Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan pedas saat cuaca panas.
Tidak ada salahnya mengikuti informasi terupdate seputar prakiraan cuaca dari BMKG. Gunakan smartphone pintar untuk mengetahui informasi cuaca terkini. Informasi tersebut berguna untuk melakukan penjadwalan kembali aktivitas yang dilakukan.
Pertolongan Pertama
Selain pengertian, hal tak kalah penting adalah mengetahui pertolongan pertama apa yang harus dilakukan saat menjumpai penderita heat stroke.
Pertama dan paling penting adalah membawa penderita ke tempat yang lebih teduh, seperti bawah pepohonan. Secara tidak langsung, tindakan ini membantu menurunkan suhu tubuh.
Bila tak kunjung membaik, berikan terapi ice bath atau kompres dingin. Sebaiknya hindari menggunakan air es untuk pengompresan. Kompres area ketiak, pangkal paha, dada, dan leher. Saat mengalami heat stroke, tubuh menjadi kekurangan cairan dan berpotensi dehidrasi akut.
Berikan air putih yang banyak agar tubuh mendapatkan tambahan asupan cairan. Usahakan jangan memberi minuman berkafein atau beralkohol. Hindari pula memberikan minuman terlalu dingin.
Perendaman air es menjadi metode penanganan heat stroke yang efektif dan efisien. Namun, langkah ini harus berada di bawah pengawasan ahli medis.
Baca Juga: Penyebab Darah Kental yang Berbahaya dan Perlu Diwaspadai
Semoga artikel seputar pengertian heat stroke, penyebab, dan langkah penanganan tadi membantu, ya! (R10/HR-Online)
