Film Sakaratul Maut mengangkat kisah menyeramkan. Di dalamnya menceritakan tentang pria paruh baya yang melewati proses sakaratul maut secara mengenaskan. Berbagai kejadian menegangkan serta alur mencekam membuat film horor Indonesia tersebut layak penggemar nantikan.
Melansir dari kabar terbaru, Sakaratul Maut hampir merampungkan proses produksi. Bahkan, trailernya telah dirilis pada 4 Juni 2024 kemarin. Sementara itu, jadwal penayangannya baru akan berlangsung bulan Agustus mendatang.
Baca Juga: Sinopsis Pengantin Iblis, Film Horor Arahan Azhar Kinoi Lubis
Mengingat tayangnya masih beberapa bulan lagi, bagi kalian yang sudah penasaran tak perlu cemas. Mari kita ulas tentang bocoran sinopsis film ini beserta fakta-fakta menariknya dalam artikel berikut.
Sinopsis Film Sakaratul Maut yang Menakutkan
Rumah produksi PT Rapi Film memang terkenal dengan project-project horor super fenomenal. Perusahaan yang berdiri sejak 1968 itu selalu sukses meluncurkan judul-judul film horror populer.
Sebut saja Pengabdi Setan (2017), Waktu Maghrib (2023), Sijjin (2023) dan yang terbaru Siksa Kubur (2024).
Belum reda atensi penonton terhadap Siksa Kubur, PT Rapi Film kembali menghebohkan publik karena project upcoming-nya. Dengan merilis film bertajuk “Sakaratul Maut”, pihaknya optimis mampu menguasai bioskop Agustus nanti.
Sakaratul Maut sendiri menyoroti kehidupan pria paruh baya bernama Pak Wirto. Konon katanya, semasa hidup, Pak Wirto memiliki jimat atau dalam kepercayaan Jawa disebut cekelan (pegangan). Jimat tersebut berbentuk makhluk halus yang terus mengikutinya.
Memasuki usia yang semakin renta, Pak Wirto akhirnya jatuh sakit. Awalnya, Retno dan Wati, kedua putri Pak Wirto, hanya memahami bahwa ayah mereka tengah menghadapi detik-detik ajal.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, mereka menyadari sakit yang sang ayah derita tidaklah wajar.
Sampai suatu hari keduanya mengerti perihal jimat yang menghalangi kematian Pak Wirto. Retno dan Wati pun mulai mencoba berbagai cara supaya sang ayah bisa meninggal dengan baik.
Salah satunya melakukan ritual menggunakan sesajen yang justru membuat situasi semakin mendebarkan.
Konflik Rebutan Warisan
Selain menampilkan perjuangan Retno dan Wati dalam melepas jimat sang ayah, film Sakaratul Maut juga menyuguhkan konflik lain. Konflik tersebut terjadi ketika dua istri Pak Wirto saling berebut warisan.
Harta yang akan Pak Wirto tinggalkan setelah kematiannya kelak justru berujung pada permasalahan pelik. Baik istri tua maupun muda tidak ada yang mau mengalah untuk membaginya secara kekeluargaan.
Mungkinkah selanjutnya Pak Wirto bisa pergi secara wajar? Apakah justru masalah duniawi membuatnya mati dengan tidak tenang?
Baca Juga: Sinopsis Exhuma, Film Korea yang Pemainnya Pelesir ke Garut
Garapan Sutradara Kondang
Film Sakaratul Maut menjadi project kedua sutradara Sidharta Tata bersama PT Rapi Film. Keduanya turut berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Legacy Pictures, Sky Media dan Rhaya Flicks.
Daftar Para Pemain
Hal yang tak kalah menarik dari film Sakaratul Maut adalah deretan para pemainnya. Bagaimana tidak, sutradara Sidharta Tata menggaet sejumlah bintang-bintang populer tanah air untuk memberikan warna tersendiri.
Salah satunya ada Indah Permatasari. Istri Arie Kriting itu nantinya akan menjadi pemeran utama yakni Retno, putri Pak Wirto. Dalam trailer yang kemarin rilis, tampak Indah tengah berlari dengan raut ketakutan mendekati sesajen.
“Semoga film horor Indonesia tetap hadir tidak sebagai medium untuk menunjukan kengerian kosong semata. Namun dapat memberikan gambaran perihal kehidupan manusia,” ujar ibu satu anak itu.
Nantinya, Indah akan banyak beradu peran dengan aktris pendatang baru Claresta Taufan Kusumarina dan Della Dartyan (Wati).
Selain ketiganya, terdapat beberapa aktor dan aktris lokal Indonesia lainnya. Sebut saja, Siti Fauziah Saekhoni, Aksara Dena, Maryam Supraba dan Landung Simatupang.
Alasan Wajib Nonton Sakaratul Maut
Film Sakaratul Maut menyuguhkan pandangan tentang jimat dan kekuatan gaib yang sering diyakini sebagian masyarakat Indonesia.
Filmnya mampu menunjukkan bagaimana kepercayaan terhadap “pegangan” justru dapat berujung pada kesengsaraan menjelang kematian.
Ini menjadi konflik yang jarang terekspos, padahal kerap terjadi di kehidupan nyata. Melalui narasi yang tertata, penonton akan mengikuti refleksi tentang dampak negatif dari pengabdian pada hal-hal gaib.
Baca Juga: Sinopsis Kutukan Calonarang, Horor dengan Latar Alas Purwo
Ini secara tidak langsung mengingatkan kita akan pentingnya kritis terhadap suatu kepercayaan. Dengan demikian, film Sakaratul Maut bukan sekadar tontonan, tetapi juga sarat akan banyak pembelajaran. Jadi, jangan lupa nonton! (R10/HR-Online)