harapanrakyat.com,- Sejumlah gelandangan, pengamen dan pengemis (gepeng) hingga pedagang kaki lima (PKL) berjualan di trotoar jalan terjaring razia petugas Satpol PP Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa (4/6/2024).
Sejumlah gepeng yang terjaring razia pun sempat kejar-kejaran dengan tim petugas hingga akhirnya berhasil kabur. Sementara dua orang dibawa ke kepolisian karena kedapatan membawa pistol mainan.
Kepala Bidang Trantibum Satpol PP Kota Banjar, Nasrudin, mengatakan, razia gelandangan dan pengemis tersebut bermula dari adanya laporan dari warga yang merasa resah dengan keberadaan mereka.
Baca Juga: Dini Hari, Petugas Amankan Puluhan Remaja yang Tengah Pesta Miras di Kota Banjar
Hal ini karena sejumlah gelandangan dan pengemis tersebut ada yang kedapatan sedang mabuk-mabukan. Bahkan ada juga gepeng yang membawa senjata diduga pistol mainan. Warga yang ketakutan minta Satpol PP Kota Banjar mengamankan gepeng tersebut.
“Tadi ada laporan dari masyarakat banyak pengamen di lampu merah, ada yang mabuk. Kemudian ada pengaduan juga ada yang bawa senjata,” kata Nasrudin kepada wartawan, Selasa (4/5/2024).
Lanjutnya menyebutkan, sejumlah gelandangan dan pengemis yang terjaring razia tersebut berasal dari Banjar dan sebagian berasal dari luar daerah. Jumlahnya sebanyak 6 orang.
Gelandangan dan pengemis yang terjaring razia ini kemudian dilakukan pendataan identitas lalu dibawa ke Dinas Sosial P3A Kota Banjar untuk pembinaan.
Adapun pengemis yang kedapatan membawa pistol mainan langsung dibawa oleh petugas Kepolisian Polres Banjar.
Baca Juga: Diduga Plagiat, Maskot Pilkada Kota Banjar 2024 Hasil Sayembara Tuai Kontroversi
“Sesuai kewenangan kami hanya melaksanakan penertiban dan pendataan saja. Setelah ini langsung kami bawa ke kantor Dinas Sosial guna pembinaan lebih lanjut,” katanya.
Selain Gepeng, PKL di Kota Banjar Juga Dirazia
Lebih lanjut ia mengatakan, selain razia gelandangan dan pengemis pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar jala raya.
Para pedagang tersebut hanya diberikan edukasi untuk selanjutnya akan diberikan pembinaan agar mereka bisa lebih tertib dan tidak berjualan di atas trotoar karena menghalangi pejalan kaki.
“Kami juga melakukan monitoring pedagang di trotoar. Banyak PKL yang melanggar perda berjualan di atas trotoar yang seharusnya itu untuk pejalan kaki. Besok kita edukasi supaya tertib tidak menghalangi pejalan kaki,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)