harapanrakyat.com,- Saat ini Covid-19 masih mengancam, pemerintah pun mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran virus mematikan tersebut.
Baca Juga: Imbas Temuan Kasus Covid-19, Pemkot Bandung Siagakan Faskes
Terkait masih adanya potensi terjadinya kasus Covid-19, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril, tidak membantahnya.
Mohammad Syahril menekankan pentingnya masyarakat Indonesia untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal itu sebagai respons potensi peningkatan kasus Covid-19 tersebut.
Menurutnya, meski status Covid-19 telah berubah menjadi endemi, namun ancaman varian atau subvarian baru masih ada. Dan ini dapat memicu lonjakan kasus atau bahkan kematian.
“Covid-19 belum sepenuhnya hilang. Ada potensi munculnya varian baru yang bisa meningkatkan kasus dan kematian,” ujar Mohammad Syahril di Jakarta, Selasa (29/5/2024).
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker saat sakit, dan menghindari kerumunan.
Mohammad Syahril juga mengingatkan pentingnya melengkapi vaksinasi Covid-19. Terutama bagi kelompok berisiko seperti lansia dan mereka dengan penyakit penyerta.
Ia menyampaikan, setiap orang tetap harus waspada dan melakukan pencegahan dengan melengkapi vaksinasi dan dosis booster.
Selain itu, menurut Mohammad Syahril, PHBS seperti mencuci tangan secara rutin dan etika batuk atau bersin masih relevan mencegah penularan.
Baca Juga: Dari 59 Temuan Kasus Covid-19 di Bandung, 14 Pasien Jalani Perawatan di RS
Covid-19 Masih Mengancam, Segera Periksa Orang Sakit
Mohammad Syahril juga menekankan pentingnya bagi mereka yang merasa sakit untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Tidak lupa untuk menggunakan masker, dan menghindari kontak dengan banyak orang. Mengingat masih ada potensi penyebaran Covid-19.
Kemudian, lanjutnya, bagi mereka yang akan bepergian ke luar daerah atau luar negeri agar mengikuti protokol kesehatan.
“Varian yang beredar saat ini seperti KP.1 dan KP.2 memiliki tingkat penularan rendah dan tidak menyebabkan sakit berat. Oleh karena itu, kita harus lebih waspada dan tetap menjaga diri,” tambah Mohammad Syahril.
Data dari Laporan Mingguan Nasional Covid-19 Kemenkes RI periode 12-18 Mei 2024 menunjukkan 19 kasus konfirmasi, 44 kasus rawat ICU, dan 153 kasus rawat isolasi.
Untuk tren positivity rate mingguannya sebesar 0,65 persen serta nol kematian. Sedangkan, untuk jumlah orang yang dites per minggu mencapai 2.474 orang.
Sementra itu, Dicky Budiman, Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia menyebutkan, subvarian JN.1 beserta turunannya KP.1 dan KP.2 memang tidak menimbulkan gejala lebih berat. Tetapi mampu menembus perlindungan vaksinasi.
“Kemampuan infeksinya lebih baik, cepat, dan mudah menginfeksi. Terutama pada mereka yang belum vaksinasi, komorbid, lansia, atau anak-anak,” terangnya.
Budiman menambahkan, dampak Covid-19 kini lebih kronis, dengan potensi komplikasi jangka panjang pada kelompok berisiko.
Baca Juga: Sub Varian Baru Covid-19 Terdeteksi di Indonesia, Dinkes Kota Bandung Jaga-jaga
Dengan demikian, pemerintah mewanti-wanti masyarakat agar tetap waspada. Sebab, Covid-19 masih mengancam di sekitar kita. (Feri Kartono/R3/HR-Online/Editor: Eva)