Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti, mengklarifikasi video viral musisi Ikang Fawzi di media sosial.
Dalam video tersebut, Ikang Fawzi mengeluhkan lamanya antrian selama enam jam untuk mendapatkan pelayanan di kantor BPJS Kesehatan Tangerang Selatan.
Dalam klarifikasinya, Ali Ghufron menegaskan pengalaman Ikang Fawzi seperti terekam dalam video yang viral tersebut, tidak bisa menjadi gambaran umum.
Baca juga: Jokowi Terapkan Aturan Baru BPJS Kesehatan: Sistem Kelas Diganti KRIS
“Kejadian tersebut tidak mencerminkan kondisi umum di semua kantor BPJS Kesehatan. Saat video tayang, bertepatan dengan hari pertama kerja setelah libur panjang. Sehingga terjadi peningkatan volume pelayanan yang luar biasa,” ujar Ali Ghufron, Minggu (26/5/2024).
BPJS Sediakan Solusi Digital
Lebih lanjut, Ali Ghufron menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan telah menyediakan solusi digital untuk mengurangi beban antrian di kantor.
Sebagai edukasi dan informasi, Ali Ghufron menjelaskan para peserta BPJS Kesehatan bisa memanfaatkan aplikasi Mobile JKN untuk berbagai keperluan layanan. Mencakup pendaftaran ulang, pindah fasilitas kesehatan, atau pemeriksaan.
“Sebenarnya dengan aplikasi Mobile JKN ini lebih praktis, di mana masyarakat bisa memesan antrean dari mana pun. Tanpa harus datang langsung ke kantor BPJS,” jelas Ali Ghufron.
Terakhir, Ali Ghufron menyatakan berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem pelayanan BPJS Kesehatan agar semakin baik di masa depan.
Baca juga: Kepesertaan BPJS Kesehatan Bandung Barat Paling Sedikit di Jawa Barat
Sebelumnya, Ikang Fawzi menjadi viral gara-gara video di medsos yang ia unggah. Menurut keterangan Ikang dalam akun medsosnya, dia saat itu berada di kantor BPJS Kesehatan Tangerang Selatan untuk keperluan daftar ulang.
Dalam video viral tersebut, Ikang menceritakan tiba di kantor BPJS pukul 09.00 WIB dan mendapatkan pelayanan pukul 15.00 WIB. Ikang merasa kesal dengan lamanya antrian yang harus dialami tersebut.
Dengan demikian, video keluhan Ikang Fawzi ini menyoroti pentingnya peningkatan kualitas layanan publik. Di sisi lain, saat ini masyarakat mendapat kesempatan sekaligus tantangan untuk memanfaatkan teknologi yang tersedia.
Pihak BPJS Kesehatan berharap dengan adanya klarifikasi terkait video viral Ikang Fawzi, masyarakat tidak memberi label buruk atas layanan petugasnya. Sekaligus, memberikan edukasi akan pentingnya penggunaan aplikasi terkait dengan layanan BPJS Kesehatan. (Feri Kartono/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)