harapanrakyat.com – Hingga Mei 2024, angka kematian akibat kasus DBD di Kota Cimahi, Jawa Barat, mencapai 6 orang. Bahkan, kasus DBD di Kota Cimahi pun terus meningkat sepanjang tahun ini.
Baca Juga : Kasus DBD di Jawa Barat Kian Memprihatinkan, DPRD Buka Suara!
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Cimahi, Dwihadi Isnalini mengungkapkan beberapa penyebab tingginya kasus kematian akibat DBD. Salah satu faktornya yaitu korban DBD juga memiliki komorbid atau penyakit bawaan.
“Hingga Mei 2024, terdapat enam kasus kematian akibat DBD karena mereka terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan. Selain itu, ada juga korban meninggal akibat DBD yang memiliki komorbid,” kata Dwihadi, Senin (20/5/2024).
Dari data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, sejak Januari hingga April 2024 jumlah kasus DBD sebanyak 440 kasus. Sedangkan pada periode yang sama di 2023 hanya 363 kasus. Dwihadi mengatakan, kasus DBD mengalami peningkatan, lantaran faktor genangan air akibat hujan menjadi tempat tumbuhnya jentik nyamuk Aedes Aegypti.
Untuk mencegah penyebaran DBD, kata ia masyarakat wajib melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Agar jentik nyamuk tidak sempat bertumbuh dan terus berkembang biak. Hal itu pun ia lakukan untuk meminimalisir korban kematian akibat DBD di Kota Cimahi.
Baca Juga : Waspada! Kasus Kematian DBD di Jawa Barat Banyak Menyerang Anak-anak
“Antisipasinya, ya dengan memberantas sarang nyamuk. Apalagi ketika musim hujan yang bisa meninggalkan sisa genangan air, jadi itu yang perlu kita perhatikan. Kita anjurkan menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk seperti bunga lavender, daun sirih, dan daun mint,” tuturnya.
“Jadi ikan-ikan itu bisa buat pencegahan dari mulai jentiknya agar tidak berkembangbiak menjadi nyamuk penyebab DBD. Dengan upaya itu, kami harap penyebaran DBD di Cimahi bisa terkendali dan menurunkan angka kematian akibat DBD ini,” ucapnya menambahkan. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)