Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita BanjarHarga Bawang Merah di Pasar Banjar Tembus Rp50 Ribu Usai Lebaran, Melebihi...

Harga Bawang Merah di Pasar Banjar Tembus Rp50 Ribu Usai Lebaran, Melebihi Daging Ayam

harapanrakyat.com,- Seminggu usai lebaran, harga bawang merah di pasar tradisional Kota Banjar, Jawa Barat, masih tinggi di atas harga normal. Harga bawang merah bahkan mencapai Rp50 ribu per kilogram.

Omzet sejumlah pedagang pun menurun drastis hingga 40 persen. Hal tersebut imbas tingginya harga bawang merah.

Salah seorang pedagang, Ade Kete mengatakan, tingginya harga bawang merah terjadi setelah lebaran Idul Fitri 1445 H. 

Baca Juga: Usai Lebaran Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Banjar Kembali Normal, Daging Ayam Masih Rp 40 Ribu

Sebelumnya saat bulan puasa lalu, harganya masih berada di kisaran Rp 38-40 ribu per kilogram. Normalnya harga bawang merah di pasar Kota Banjar tersebut paling tinggi Rp 35 ribu per kilogram.

“Namun setelah lebaran sampai sekarang masih tinggi Rp 50 ribu per kilogram. Waktu lebaran tiga hari malah sampai Rp 60 ribu,” kata Ade kepada wartawan, Rabu (24/4/2024).

Apa Penyebab Harga Bawang Merah di Pasar Banjar Tinggi?

Lanjutnya menyebutkan, tingginya harga bawang merah, terjadi karena di sejumlah daerah pemasok para petani mengalami gagal panen akibat banjir.

Sehingga mempengaruhi harga penjualan di tingkat pasar, karena stok barang yang ada mulai langka.

Baca Juga: Harga Beras Medium di Kota Banjar Meroket hingga Rp 14 Ribu/Kg, Pedagang Ungkap Penyebabnya

Adapun pasokan bawang merah selama ini, ia mengambil dari daerah Garut, daerah Jawa Tengah seperti Brebes dan Demak.

“Di sana banyak yang nggak panen, karena lagi kebanjiran,” katanya.

Lebih lanjut ia menambahkan, tingginya harga bawang merah di pasar Banjar tersebut berdampak pada menurunnya omzet penjualan.

Ade Kete mengaku, bahwa omzetnya menurun sampai 40 persen, dibandingkan saat harga normal.

Omzet penjualan barang merah tersebut menurun, karena para pembeli terutama para pedagang eceran yang biasa berbelanja banyak, mengurangi jumlah pembelian untuk menghindari kerugian.

Baca Juga: Harga Cabai Terkini di Pasar Banjar Tembus Rp 100 Ribu per Kg

Menurutnya, tingginya harga bawang merah dan berkurangnya omzet penjualan, juga menyebabkan perputaran uang di tingkat pasar menjadi lambat.

“Biasanya kan kalau pedagang eceran ambilnya banyak. Sekarang karena harganya mahal belanjanya dikurangi,” pungkasnya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Operasi Gabungan KTMDU

Operasi Gabungan KTMDU di Kota Banjar, Ingatkan Pengguna Kendaraan Bayar Pajak

harapanrakyat.com,- Tekan angka kendaraan tidak melakukan daftar ulang (KTMDU), petugas melakukan Operasi Gabungan KTMDU di Jalan Husein Kartasasmita, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar,...
Kiano dan Kenzo syuting film

Baim Wong Izinkan Kiano dan Kenzo Syuting, Ternyata Segini Bayarannya!

Anak Baim Wong dan Paula Verhoeven, Kiano Tiger Wong dan Kenzo Eldrago Wong, kini mulai terjun ke dunia hiburan, dua anak yang masih belia...
Mengulas Makna Tari Kedok Ireng, Seni Tradisional Jawa Barat

Mengulas Makna Tari Kedok Ireng, Seni Tradisional Jawa Barat

Tari Kedok Ireng merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Tarian ini memiliki makna sejarah terkait kehidupan seorang manusia dari dua...
Salah eksekusi lahan di Tambun Bekasi

Komisi Yudisial Selidiki Dugaan Salah Eksekusi Lahan di Tambun Bekasi

harapanrakyat.com,- Komisi Yudisial (KY) tengah menyelidiki dugaan salah eksekusi lahan yang dilakukan Pengadilan Negeri (PN) Cikarang di Desa Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten...
Klasemen Sementara Grup X

Klasemen Sementara Grup X Babak 6 Besar Liga Nusantara, PSGC Ciamis di Posisi 3

harapanrakyat.com,- PSGC Ciamis telah melakoni dua laga pada babak 6 besar klasemen sementara grup X Liga Nusantara musim 2024-2025. Dari hasil dua pertandingan tersebut,...
Rumah rusak tertimpa pohon pete di Tasikmalaya

Jumhadi Lari Selamatkan Diri dari Pohon Pete yang Tumbang di Tasikmalaya, tapi Rumah dan Kandang Dombanya Rusak

harapanrakyat.com,- Jumhadi seorang lansia asal Kampung Bantarsari, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bercerita tentang bagaimana ia berlari keluar rumah saat mendengar...