harapanrakyat.com,- Hari Sabtu (30/3/2024), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat (Jabar) menggelar acara nonton bareng (nobar) film Mau Jadi Apa. Sekaligus, menggelar diskusi di Aula PWI Jabar, Jalan Wartawan II No 23, Kota Bandung.
Kegiatan nobar film yang digelar PWI tersebut merupakan rangkaian dalam memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Film Nasional 2024. Kegiatan nobar dan diskusi film ini bertajuk Pers dan Wartawan dalam Film Indonesia.
Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan antara lain produser Starvision Plus Chand Parwez Servia, Soleh Solihun dan Joe P Project. Dalam acara, hadir ratusan peserta yang berasal dari kalangan wartawan dan keluarga wartawan, mahasiswa, serta pemerhati film.
Ketua PWI Jabar, Hilman Hidayat, mengapresiasi para narasumber yang telah meluangkan waktu untuk berdiskusi terkait film yang mengisahkan tentang jurnalis. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas antusiasme peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Kolaborasi PWI Jabar dengan Pemprov Berhasil Pecahkan Rekor UKW Peserta Terbanyak di Indonesia
Nobar Film PWI Jabar Tekankan Irisan Kuat Dunia Film dan Jurnalis
Sementara itu, Rosyid E Abby selaku Ketua Panitia Nobar Film PWI Jabar, menekankan adanya irisan peran yang kuat antara dunia film dan wartawan dalam acara tersebut.
Melalui acara nobar film dan diskusi yang diselenggarakan oleh PWI Jabar dalam rangka Hari Pers Nasional dan Hari Film Nasional, terlihat adanya hubungan erat antara dunia pers dan wartawan dengan industri film di Indonesia.
Dalam sesi tanya jawab, peserta banyak mengajukan pertanyaan terkait tips membuat film.
Di sisi lain, produser Starvision Plus, Chand Parwez Servia, menyebutkan adanya pergeseran terutama di televisi sebagai tantangan utama. Keberadaan TV kabel juga telah menyebabkan penurunan jumlah penonton televisi sendiri.
Selain itu, diskusi juga membahas tantangan dari media sosial yang telah mengubah cara penayangan iklan secara signifikan.
Nobar film PWI Jabar menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap peran film dalam mengisahkan kehidupan jurnalis. Sekaligus, memberikan wawasan kepada peserta terkait tantangan yang dihadapi oleh industri film dan wartawan dalam era digital. (Feri Kartono/R8/HR Online/Editor Jujang)