harapanrakyat.com,- Untuk pertama kalinya PPP gagal melenggang ke DPR RI. Perolehan suara sah Pemilu 2024 berdasarkan hasil rekapitulasi KPU di tingkat nasional, partai berlambang Kabah itu hanya mengantongi 5.878.777 suara.
Baca Juga: PPP Tidak Lolos Parlemen, Sandiaga Uno Yakin Menangkan Gugatan di MK
Sedangkan, suara sah nasional mencapai sebanyak 151.796.630 suara. Perolehan suara sebanyak itu sebanding dengan 3,87 persennya suara sah nasional.
Itu artinya, perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pemilu 2024 tak mampu melewati 4 persen yang menjadi ambang batas parlemen.
Terkait dengan hasil perolehan suara Pemilu 2024 yang mengecewakan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP Syaifullah Tamliha pun angkat bicara.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah tahu kalau suara PPP berada di 3,87 persen sehingga akan gagal masuk DPR RI.
Karena, untuk bisa mencapai 4 persen dari total pemilih 147 juta orang, maka PPP masih kekurangan suara sebanyak 136 ribu.
Saat ini, lanjut Syaifullah, PPP tengah berupaya menggugat KPU di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk perhitungan suara tersebut.
Ia pun menyebutkan beberapa daerah yang biasanya menjadi lumbung perolehan suara PPP, namun hasilnya dalam Pemilu 2024 malah babak belur.
Baca Juga: PPP Tidak Lolos Parlemen, Sandiaga Uno Yakin Menangkan Gugatan di MK
“Basis PPP di wilayah Kalimantan kehilangan semua kursi. Di Sumatera juga tinggal satu kursi saja. Hanya Sumatera Barat dan Aceh habis,” kata Syaifullah, dikutip dari Suara.com, Senin (25/3/2024).
Penyebab PPP Gagal Melenggang ke DPR
Menurutnya, penyebab terbesar hilangnya suara PPP salah satunya karena dalam Pilpres tahun 2024 ini partainya tidak mencalonkan presiden.
PPP bersama PDI Perjuangan, Perindo, dan Hanura mengusung pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud.
Syaifullah juga menilai salah satu faktor turunnya perolehan suara PPP adalah dari faktor koalisi dengan partai berlambang banteng (PDIP).
Ia menyebut, koalisi kuah semangka PPP dan PDIP telah menyebabkan suara PPP dua kali mengalami penurunan. Yakni saat koalisi pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
“Koalisi kita dengan PDIP tahun 2019, kita hijau kemudian merah dalamnya dari 39 kursi jadi 19 kursi. Sekarang lagi koalisi dengan PDIP justru suara PPP malah semakin berkurang,” ujarnya.
Jika partainya lolos parlemen pun, itu hanya akan mendapat 12 kursi di DPR RI, namun kehilangan 7 kursi lebih.
Baca Juga: DPR RI Konsisten Bela Palestina di Panggung Dunia
Meski begitu, kata Syaifullah, pihaknya tidak menyalahkan PDI Perjuangan, tapi lebih kepada menyalahkan partainya sendiri yang masih tetap berkoalisi dengan partai tersebut.
Padahal pada Pemilu 2019 pun tidak memberikan efek menjadi naiknya suara PPP, yang ada justru malah sebaliknya. Pada Pemilu 2024 ini malah PPP gagal melenggang ke DPR RI. (Eva/R3/HR-Online)