harapanrakyat.com – Lantaran efektif menekan harga pangan, operasi pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM) tahun ini perlu lebih maksimal. Terlebih saat ini menjelang Ramadan, pengendalian inflasi melalui operasi pasar harus lebih optimal.
Baca Juga : Jaga Inflasi, Pemkot Bandung Pastikan Stabilisasi dan Ketersediaan Pangan
“Seluruh proses tersebut, tentu memerlukan dukungan kelancaran distribusi pasokan. Baik distribusi pasokan ke pasar tradisional dan retail modern. Ini untuk menjaga dan menekan harga pangan,” ungkap Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin di Kota Bandung, Rabu (6/3/2024).
Ia menerangkan di tengah berbagai tantangan pengendalian inflasi, Jawa Barat mencatatkan inflasi tahun 2023 yang terjaga pada rentang sasaran dan berada di bawah inflasi nasional.
Dari sisi retail, Jawa Barat juga merupakan provinsi dengan jumlah pengguna dan merchant QRIS tertinggi tingkat nasional. Yakni dengan capaian masing-masing sebesar 10,37 juta pengguna dan 6,6 juta merchant.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan Bank Indonesia serta seluruh stakeholders. Hal itu dalam rangka mengawal capaian inflasi dan digitalisasi tahun 2024,” ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Muhamad Nur mengatakan, pihaknya akan mendukung program pengendalian inflasi dan menjaga harga pangan.
Ia menerangkan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) perlu meningkatkan kewaspadaannya terhadap beberapa komoditas penyumbang inflasi yang rentan mengalami peningkatan harga jelang Ramadan.
Baca Juga : Kendalikan Inflasi di Indonesia, Pemerintah Perlu Lakukan Ini!
Nur mengungkapkan sejumlah pangan tersebut, di antaranya minyak goreng, beras, cabai rawit, daging ayam ras, daging sapi hingga telur ayam.
Selain itu, komoditi beras yang rencananya memasuki panen raya pada April 2024, perlu untuk segera didistribusikan secara merata ke seluruh wilayah Jawa Barat. Penyaluran tersebut dalam rangka menekan harga pangan beras di masyarakat.
“Komoditas jagung yang diproyeksikan memasuki masa panen pada Maret-April 2024, kami berharap mampu menjawab kebutuhan pakan ternak. Sehingga membantu menekan harga telur dan daging ayam,” ujarnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)