harapanrakyat.com – Menjelang Ramadan dan Idulfitri, Pemkot Bandung melakukan berbagai upaya untuk menjaga inflasi. Termasuk memastikan ketersediaan dan stabilisasi harga pangan di Kota Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga : Klaim Kendalikan Inflasi dan Stunting, Pemkot Bandung Targetkan 100 Kelompok Buruan Sae Baru
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, sejumlah upaya menjaga inflasi tersebut yakni seperti operasi pasar hingga Gerakan Pangan Murah (GPM). Selain itu, berbagai program lain dalam pengendalian inflasi tersebut.
“TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) Kota Bandung, terus optimalkan sejumlah program dalam rangka menjaga angka inflasi. Serta memastikan ketersediaan dan harga pangan,” ungkapnya di Kota Bandung, Rabu (6/3/2024).
Sebagai informasi, pengendalian inflasi Kota Bandung year on year (YoY) pada Februari 2024 sebesar 1,95 persen. Angka tersebut, menjadikan Kota Bandung sebagai kota dengan inflasi tahunan terendah di Jawa Barat.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan pihaknya terus memberikan arahan bagi kabupaten/kota di Jawa Barat, dalam pengendalian menjaga inflasi jelang Ramadan dan Idulfitri.
Salah satunya yakni, Satgas Pangan bersama TPID melakukan operasi pasar dan melakukan pemantauan dan pengawasan harga pangan. Pada program tersebut, juga memastikan ketersediaan stok secara rutin dan berkala.
Baca Juga : Kendalikan Inflasi di Indonesia, Pemerintah Perlu Lakukan Ini!
“Untuk perangkat daerah untuk melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM), operasi pasar murah bersubsidi dan operasi pasar lainnya. Upaya ini untuk stabilisasi harga dan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat,” katanya.
Jaga Inflasi, Pemerintah Persiapkan Bansos Pangan
Ia menerangkan juga, perlu menjaga ketersediaan pangan dengan melibatkan BUMD dan BUMDes terkait distribusi pangan pokok masyarakat. Termasuk optimalisasi penyaluran beras SPHP yang disertai pemantauan dan pengawasan harga.
“Saya berharap, pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota mempersiapkan bantuan sosial pangan yang bersumber dari APBD. Penyaluran bantuan ini, jelang Idulfitri,” ujarnya.
Kemudian secara efektif dan selektif dalam pemanfaatan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT), terkait dukungan terhadap ketersediaan dan stabilisasi harga pangan.
“Dalam hal ini, pemerintah daerah harus konsisten melaporkan data hasil pemantauan harga untuk komoditas pangan. Selain itu, koordinasi antar stakeholder yang lebih intensif, dalam rangka pengendalian dan menjaga inflasi daerah,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)