harapanrakyat.com – Adanya mosi tidak percaya 17 pengurus cabang National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) kabupaten/kota kepada Ketua Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar, menjadi polemik. Bahkan, ada pengcab lain yang justru menentang tudingan yang tertuang dalam poin mosi tersebut.
Baca Juga : 17 Pengcab NPCI Kota dan Kabupaten di Jawa Barat Layangkan Mosi Tidak Percaya
Ketua Pengcab NPCI Kabupaten Ciamis Oman Heryadi menilai, tudingan dalam mosi tidak percaya itu merupakan opini menyesatkan.
“Yang beropini seperti ini bahaya. Harus ada bukti. Tidak seenaknya menuduh begitu saja. Pola pikir yang berasumsi begitu akhirnya menimbulkan fitnah,” tutur Oman dalam keterangannya, Rabu (6/3/2024).
Hal itu Oman ungkapkan menyikapi salah satu poin yang tertuang dalam mosi tidak percaya terkait tudingan soal penggunaan anggaran NPCI Jabar demi kepentingan politik Supriatna Gumilar. Demikian halnya terkait transparansi anggaran, ia menuturkan jika hal itu bukan ranahnya untuk mengetahui secara detail. “Kalaupun anggaran tersebut tidak transparan, pasti sudah menjadi temuan,” katanya.
Ketua Pengcab NPCI Kabupaten Bandung, Seni Aprilianty mengungkapkan hal serupa. Ia mengaku, terkait transparansi anggaran, semua sudah tertuang dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara NPCI Jabar dan Pemprov Jabar. Demikian juga terkait tudingan penggunaan anggaran NPCI Jabar untuk kepentingan politik Supriatna Gumilar, Seni pun mengatakan hal itu sangat tidak berdasar.
Sebelumnya, sebanyak 17 pengurus cabang NPCI kota/kabupaten di Jawa Barat, melayangkan mosi tidak percaya. Mosi tersebut dilayangkan kepada Ketua NPCI Jabar Supriatna Gumilar.
Baca Juga : Ratusan Atlet Kota Banjar Ikut Seleksi Ajang Popwilda Jabar
Ketujuhbelas pengcab NPCI kabupaten/kota yang melayangkan mosi itu di antaranya Kabupaten Majalengka, Bekasi, Kota Bekasi, Purwakarta, Garut. Kemudian Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Indramayu, Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kota Bandung, Sumedang, Subang, Karawang, Cimahi, Bandung Barat, dan Kota Bogor.
Alasan 17 Pengcab NPCI Layangkan Mosi Tidak Percaya
Perwakilan pengcab NPCI yang melayangkan mosi tidak percaya, Suprayitno mengatakan, latar belakang pernyataan mosi itu lantaran beberapa hal. Ke-17 pengcab NPCI kota/kabupaten itu tertuang ke dalam 5 poin mosi tersebut.
“Di antaranya penggunaan anggaran yang tidak transparan. Kemudian anggaran hibah besar dari Pemprov Jabar tidak sesuai dengan apa yang atlet rasakan pada pelatda 2023,” ucap Suprayitno, Selasa (5/3/2024).
Ketua Pengcab NPCI Indramayu ini menjelaskan, tidak transparannya anggaran itu baik operasional bidang maupun pelaksanaan pelatda dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas). Ia menduga, uang yang diterima tidak sesuai. Hal itu pun mendorong 17 pengcab NPCI ini melayangkan mosi tidak percaya.
Sedangkan terkait anggaran hibah, bahkan membebankan peralatan latihan atlet kepada pengcab tanpa ada penjelasan lantaran minimnya peralatan.
Selain itu, kata ia, poin lainnya yakni adanya dugaan pungutan liar pengurus NPCI Jabar untuk menjadi pelatih atau manajer cabor. Poin selanjutnya yakni dugaan menggunakan NPCI untuk ranah politik demi kepentingan pribadi Ketua NPCI Jabar pada Pileg 2024.
“Kemudian menggunakan nama-nama pejabat untuk mengintimidasi pengurus cabang NPCI seolah-olah mendapat rekomendasi untuk kembali menjabat Ketua Umum NPCI Jabar. Itulah beberapa alasan kenapa kami melayangkan mosi tidak percaya ini,” kata Ketua Pengcab NPCI Indramayu itu. (Ecep/R13/HR Online)