harapanrakyat.com,- Warga Desa Langensari dan Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, meminta palang pintu perlintasan kereta api di Dusun Langensari kembali dibuka karena dinilai menghambat aktivitas warga setempat.
Mereka meminta perlintasan kereta api di wilayah tersebut kembali dibuka dengan melakukan audiensi di Aula Kantor Kecamatan Langensari.
Diketahui akses perlintasan kereta api yang berada di bawah fly over di wilayah tersebut masih ditutup. Sejak adanya insiden warga yang tewas akibat tertabrak kereta pada 24 September 2023 lalu.
Perwakilan warga, Dede Sukur mengatakan, warga yang mendatangi kantor Kecamatan tersebut merupakan perwakilan dari Desa Langensari dan Kelurahan Muktisari Desa serta perwakilan para pedagang.
Warga meminta, agar palang pintu rel kereta api di lokasi tersebut yang sebelumnya dilakukan penutupan agar segera kembali dibuka.
Alasannya, sejak dilakukan penutupan, akses warga terutama para pedagang menjadi terhambat. Karena harus memutar arah dan melintasi jembatan fly over.
“Penutupan sudah sekitar tiga bulan. Kami warga meminta untuk segera kembali dibuka secepatnya,” kata Dede Rabu (6/3/2024).
Baca juga: Lurah Mekarsari Kota Banjar Tanggapi Warga Cimenyan Usir Satu Keluarga
Kesepakatan Antara Warga dan Muspika Langensari, Palang Pintu Kembali Dibuka
Sementara itu, Camat Langensari Ajat Sudrajat mengatakan, dari hasil musyawarah bersama warga dan forum koordinasi kecamatan akhirnya disepakati untuk perlintasan kereta api kembali dibuka.
Namun perlintasan yang dibuka hanya sekitar 1,5 meter untuk akses kendaraan roda dua dan gerobak pedagang. Pembukaan akses tersebut agar warga terutama anak sekolah dan pedagang bisa melintas.
“Hasilnya semua pihak sepakat pada hari ini dilakukan pembongkaran palang pintu rel kereta api dengan ukuran yang dibuka 1,5 meter untuk akses kendaraan roda dua,” ungkap Ajat.
Lanjutnya mengatakan, dari hasil kesepakatan itu juga warga sudah menyiapkannya petugas yang akan berjaga di lokasi perlintasan rel kereta. Termasuk menyiapkan pos penjagaan.
Nantinya pintu perlintasan rel kereta tidak dibuka 1×24 jam tetapi dari jam 04.00-22.00 WIB. Supaya aktivitas anak sekolah dan kegiatan ekonomi tidak lagi terganggu.
“Dari jam 22.00-04.00 WIB itu palang pintu kereta api dikunci. Karena warga meminta hanya untuk kebutuhan untuk pagi untuk anak sekolah dan kegiatan ekonomi,” katanya.
“Terutama pedagang yang membawa gerobak banyak yang jualannya tumpah karena susah lewat fly over. Jadi sekarang hanya pembukaan nanti setelah semua siap baru bisa digunakan,” pungkasnya. (Muhlisin/R8/HR Online/Editor Jujang)