harapanrakyat.com – Air lindi atau paparan air hujan akibat timbunan sampah TPA Sarimukti, Bandung Barat, Jawa Barat, mencemari Sungai Citarum. Air lindi ini pun mengakibatkan banyak ekosistem mengalami mutasi genetik di Sungai Citarum menuju Waduk Cirata.
Baca Juga : Juni 2024, Pj Gubernur Jawa Barat Targetkan Groundbreaking Pembangunan TPPAS Legok Nangka
Anggota tim masyarakat peduli TPA Sarimukti, Wahyu Darmawan mengungkapkan, kondisi tumpukan sampah di TPA Sarimukti ini sudah melebihi kapasitas. Ketika musim hujan, kata Wahyu, maka sampah-sampah di TPA itu mengeluarkan air lindi dan mencemari Sungai Citarum.
“Kami mencatat sejak tahun 2019, lebih dari satu juta kubik limbah B3 masuk ke Waduk Cirata. Air Lindi mengalir ke Sungai Cilimus, Cimeta, dan masuk ke Cirata,” kata Wahyu, Kamis (22/2/2024).
Wahyu mengatakan, pencemaran dari TPA Sarimukti tersebut telah merangsang terjadinya proses mutasi genetik terhadap ekosistem yang kini berada di aliran Sungai Citarum. Kondisi ini pun sudah sangat memprihatinkan.
“Ginjal ikan sudah rusak. Ini menandakan prosesnya (pencemaran lingkungan) sudah sedemikian parahnya,” ucapnya.
Menurut Wahyu, seharusnya TPA Sarimukti ini menjadi tempat khusus untuk mengolah kompos atau sampah organik. Tetapi hingga kini, sampah anorganik tetap masih masuk ke TPA.
Baca Juga : Bau Berhari-hari, Akhirnya Tumpukan Sampah di Tasikmalaya Diangkut Juga
“Salah kaprah. Izinnya untuk menangani sampah organik justru yang anorganik masih bisa masuk (TPA),” ujarnya.
Wahyu mengharapkan, dengan kondisi ini Pemprov Jabar segera mencari dan menemukan solusi masalah TPA Sarimukti yang kini mencemari Sungai Citarum. “Penjabat Gubernur Jawa Barat pun harus diminta untuk menyelesaikan masalah tersebut,” ucapnya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)