harapanrakyat.com,- Penjabat Wali Kota Banjar, Jawa Barat, Ida Wahida Hidayati mengungkapkan sejumlah faktor yang menjadi penyebab tingginya harga beras di tingkat pasar hingga menyentuh harga Rp 15.000 per kilogram.
Ida pun mengajak kepada warga masyarakat untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan hidup bukan berdasarkan gaya hidup. Apalagi menurutnya harga beras sekarang ini sedang mahal.
Hal itu ia sampaikan kepada wartawan menanggapi perihal mahalnya harga beras usai mengikuti rapat paripurna hari jadi ke-21 di Gedung DPRD Kota Banjar, Rabu (21/2/2024).
“Catatan yang lain evaluasi masyarakat Banjar berbelanja lah sesuai kebutuhan hidup bukan sesuai gaya hidup karena sekarang beras sekarang sedang mahal,” kata Ida kepada wartawan usai acara.
Baca juga: Warga Antri Makanan Gratis Perayaan Hari Jadi Kota Banjar ke-21
Lanjutnya mengatakan, terkait upaya dari pemerintah kota untuk menstabilkan kembali harga beras di tingkat pasar pihaknya akan melakukan operasi pasar murah yang disediakan untuk masyarakat.
Selain itu pemerintah kota juga akan menjual beras dari masyarakat. Ia memastikan meski harga beras tengah mahal namun stok beras untuk kota Banjar masih mencukupi hingga empat bulan ke depan.
“Stabilisasi harga kita sudah operasi pasar murah. Nanti hari Jumat kita juga akan adakan pasar murah. Untuk stok saya pantau ke Perum Bulog masih mencukupi sampai 4 bulan,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, sejumlah faktor yang menjadi pemicu naiknya harga beras beberapa waktu ini di antaranya adanya wabah El Nino yang berdampak pada masa tanam.
Kemudian juga hujan terus-menerus, petani gagal panen dan terlambatnya pasokan barang sehingga mempengaruhi harga beras di tingkat pasar.
“Faktornya ada banyak ya salah satunya karena ada El Nino, hujan terus-menerus, gagal panen gitu ya kemudian yang kedua pasokan terhambat,” pungkas Ida. (Muhlisin/R8/HR Online/Editor Jujang)