harapanrakyat.com,- Hari Pers Nasional (HPN) tahun ini diwarnai optimisme terkait aturan Publisher Right. Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Bangun, yakin platform asing seperti Facebook akan tunduk pada aturan ini jika disahkan pemerintah.
Keyakinan Hendry didasari pengalaman Australia, dimana Google yang sempat menolak Publisher Right akhirnya tunduk pada pemerintah setempat. Ia optimistis Indonesia dengan populasi dan pengguna internet yang lebih besar memiliki daya tawar yang lebih tinggi.
“Publisher Right merupakan regulasi yang digaungkan setiap HPN untuk memastikan content sharing menghasilkan benefit sharing yang bermakna bagi media. Presiden Joko Widodo pada HPN 2023 lalu menjanjikan regulasi ini akan segera selesai,” ujar Hendry, Jumat (9/2/2024) di Jakarta.
Baca juga: Ketua PWI Jawa Barat: Peran Wartawan Penting Wujudkan Pemilu Damai 2024
Hendry melihat penolakan platform asing saat ini sebagai upaya mencari posisi tawar yang lebih baik. Data APJII menunjukkan 221 juta jiwa atau 79,5% penduduk Indonesia menggunakan internet di awal 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan Australia dengan 25,3 juta pengguna internet dari 27,4 juta penduduknya.
Meski demikian, Hendry menegaskan regulasi Publisher Right telah menyiapkan badan penghubung untuk menangani platform yang menolak. Badan ini akan disusun oleh Dewan Pers bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Sebelumnya, Dirjen IKP Kemenkominfo Usman Kansong menyatakan Kemenkominfo telah berdialog dengan platform OTT seperti Google, Meta, dan perusahaan media. Facebook dan Instagram, meskipun sempat melakukan pembicaraan, belum sepakat dengan Perpres Publisher Right dan mengancam tidak menampilkan berita dari perusahaan media.
Usman menegaskan bahwa Perpres tetap akan dijalankan meskipun ada platform yang tidak bersedia menaati. Menurutnya, undang-undang tidak harus menyenangkan semua pihak, dan meaningful participation sudah dilakukan dengan mendengarkan masukan platform.
Perkembangan Publisher Right menjadi sorotan di tengah perayaan HPN tahun ini. Penegakannya diharapkan dapat memberikan solusi bagi keseimbangan antara media dan platform digital dalam ekosistem informasi digital Indonesia. (Feri Kartono/R8/HR Online/Editor Jujang)