harapanrakyat.com,- Dalam debat Pilpres 2024 pada Minggu, 4 Februari di Jakarta Convention Center, capres RI Ganjar Pranowo menyinggung pernyataan Presiden Jokowi (Joko Widodo) saat debat Pilpres 2019.
Baca Juga: Prabowo di Debat Final Capres: Indonesia Kekurangan 140 Ribu Dokter
Ganjar menyebut bahwa saat itu Jokowi mengimbau agar jangan pilih capres yang otoriter, diktator, dan pelanggar HAM (Hak Asasi Manusia).
“Lima tahun lalu saat debat calon presiden 2019, saya adalah tim kampanye Jokowi. Beliau sampaikan dan kita diingatkan agar tidak pilih capres yang memiliki potongan otoriter dan diktator. Serta memiliki rekam jejak pelanggar hak asasi manusia,” kata Ganjar, mengutip dari https://cekfakta.com, Kamis (8/2/2024).
Cek Fakta Pernyataan Capres RI Ganjar Pranowo
Pernyataan Ganjar Pranowo terkait apa yang Joko Widodo sampaikan saat debat Pilpres tahun 2019 bisa kita lihat dalam kanal YouTube Kompas TV.
Melansir dari Kompas.com, Jokowi kala itu menyampaikan pernyataan penutupnya saat debat Pilpres pada jam ke satu menit 36, dan detik ke-22.
Meski begitu, Jokowi dalam pernyataannya itu tidak secara eksplisit mengimbau agar jangan pilih capres otoriter, diktator, dan pelanggar HAM.
“Kami tak ingin bicara banyak, kami telah paham persoalan bangsa. Dan kami tahu apa yang harus dilakukan. Kami tak punya potongan otoriter atau diktator, dan kami juga tak punya rekam jejak kasus korupsi,” kata Joko Widodo.
“Jokowi-Amin akan mempertaruhkan jabatan, reputasi, dan akan menggunakan semua kewenangan kami untuk memperbaiki bangsa ini,” ujar Joko Widodo.
Pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 dinilai tidak punya beban pelanggaran HAM pada masa lalunya.
Meski demikian, Klara Esti, Senior Researcher Associate CIPG (Centre for Innovation Policy and Governance, memberikan catatan bahwa, visi-misi dari dua pasangan peserta Pilpres tahun 2019 itu tidak memprioritaskan isu HAM. (Eva/R3/HR-Online)