harapanrakyat.com – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bandung Barat, Jawa Barat, mengungkap ada beberapa hal yang membuat investasi ke Bandung Barat masih rendah. Hal itu pun lantaran beberapa faktor penyebab, di antaranya kepastian hukum kepada calon investor. Faktor itu pun menjadi salah satu penghambat calon investor masuk ke Bandung Barat.
Baca Juga : Apindo Optimistis Tren Investasi di Jawa Barat Meningkat
Ketua HIPMI Bandung Barat Angga Qodafi mengatakan, dengan berbagai alasan itu ia pun mengaku pesimistis target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2024 sebesar Rp 1 triliun bisa terealisasi. Selama pengusaha ragu berinvestasi, maka hal itu pun akan berdampak pada PAD di Bandung Barat.
“PAD itu sebenarnya bisa tercapai, asal pemerintah komitmen terkait iklim usaha investor. Selama ini pengusaha ragu berinvestasi, karena di sini belum ada kepastian hukum,” ucap Angga, Selasa (5/2/2024).
Oleh karena itu, ia mendesak Pemkab Bandung Barat segera membenahi tiga aspek tersebut agar calon investor pun tidak ragu berinvestasi.
Sebagai informasi, pendapatan Pemda Bandung Barat tahun 2023 mencapai Rp 2,7 triliun dengan rincian PAD sebesar Rp 740 miliar lebih dan pendapatan transfer daerah Rp 2,2 triliun.
Pemkab Bandung Barat merasa optimistis jika PAD Bandung Barat dapat mencapai Rp 1 triliun. Hal itu jika sektor program-program unggulan daerah seperti pariwisata, pertanian, dan UMKM dapat terlaksana dengan optimal.
Baca Juga : Realisasi Investasi Kota Bandung Tahun 2023 Tembus Rp 8,54 Triliun
Tidak kalah penting, menurut Angga, Pemkab Bandung Barat seharusnya mengajak seluruh stakeholder terkait duduk bersama untuk mencari solusi permasalahan yang ada, termasuk soal investasi.
“Pemerintah juga perlu libatkan masyarakat dan kelompok pengusaha di Bandung Barat. Termasuk pengusaha Bandung Barat yang berusaha di luar. Pemkab Bandung Barat harus mengajak mereka semua untuk kembali berinvestasi di sini,” tuturnya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)