Sejarah hari Valentine memiliki kisah tersendiri. Momen tersebut berlangsung setiap tanggal 14 Februari. Untuk mengenal sejarah dunia ini secara lebih mendalam, tentu perlu mencermati asal-muasalnya.
Baca Juga: Sejarah Konflik Israel-Palestina dan Hubungan Diplomatik dengan Indonesia
Bukan hanya itu, dalam mengupas tuntas kisahnya juga perlu memahami alasan pemilihan tanggal tersebut. Untuk tahun ini sendiri, tanggal tersebut bertepatan dengan waktu pemilu di Indonesia.
Sejarah Hari Valentine dan Penjelasannya
Momen ini identik dengan hari kasih sayang. Namun tak sedikit orang yang belum memahami sebenarnya dari mana asal-usul momen tersebut.
Berkaitan dengan asal-usulnya, sebenarnya berasal dari pendeta Roma yang namanya Valentine. Pendeta tersebut juga akrab dengan sapaan Valentinus.
Sebagai pendeta, ia telah melayani gereja sebagaimana mestinya selama abad ketiga. Akan tetapi, ia menghembuskan napas terakhirnya dengan tragis.
Dalam sejarah hari Valentine, pendeta tersebut telah melakukan pernikahan rahasia dengan tujuan untuk menyelamatkan kaum laki-laki karena perang. Hal ini karena ada larangan dari Kaisar Romawi Claudius II.
Kaisar Romawi Claudius II mengeluarkan keputusan bahwa kaum laki-laki yang belum menikah harus menjadi bala tentara. Sang pendeta merasa bahwa keputusan tersebut tidak adil.
Ia akhirnya menyelenggarakan pernikahan secara diam-diam untuk menyelamatkan kaum laki-laki. Dalam pernikahan ini, tentu tak berlandaskan paksaan karena mencangkup pasangan-pasangan yang jatuh cinta.
Sayangnya, kabar mengenai aksi pendeta ini bocor dan sampai di telinga sang kaisar. Karena pernikahan rahasia tersebut, pendeta lantas mendapatkan hukuman berupa eksekusi mati. Eksekusi tersebut berlangsung pada 14 Februari.
Kematian imam sekaligus uskup atau pemimpin jemaat agama Katolik yang ada di Roma, Terni, Italia ini terkenang setiap tanggal tersebut. Kejadian naas dalam sejarah hari Valentine ini sendiri terjadi pada abad 270 M.
Legenda Festival Romawi Lupercalia
Ada legenda lain yang menyebut bahwa momen ini awalnya karena festival Romawi Lupercalia. Festival tersebut terselenggara saat awal musim semi di pertengahan Februari.
Ketika festival ini berlangsung, ada undian yang nantinya akan memasangkan laki-laki dan perempuan. Seiring berjalannya waktu, Paus Gelasius I mengganti festivalnya dengan Hari St. Valentine.
Sejak saat itu, festival ini jadi hari romansa. Hal tersebut berlangsung sekitar abad ke-14. Bahkan momen kasih sayang ini masih terus eksis hingga sekarang.
Momen Valentine Pertama Kali
Sejarah perayaan hari Valentine pertama kali terlihat sekitar abad ke-14-15. Di abad tersebut, ada banyak orang yang merayakan momen ini dengan menulis surat cinta.
Baca Juga: Bulan Sejarah Hitam, Begini Cara Amerika Serikat Hormati Kulit Hitam
Bahkan ada juga puisi yang sengaja mereka tulis untuk orang terkasih. Selanjutnya di abad ke-17, telah banyak bermunculan tradisi untuk merayakan momen tersebut.
Perayaan ini tak hanya di lingkup Roma dan sekitarnya saja, namun sudah merambah ke dunia. Hampir seluruh masyarakat di dunia ikut merayakannya.
Tujuan Hari Valentine
Momen ini terselenggara bukan tanpa tujuan. Salah satu tujuannya ialah mengenang kematian pendeta Valentinus.
Hal ini karena pendeta tersebut terkenal sebagai sosok yang taat beragama. Ia juga selalu membantu orang lain dengan sepenuh hati.
Selain itu, sejarah sekaligus perayaan hari Valentine ini juga memiliki tujuan lainnya. Tujuan perayaannya ialah untuk memperlihatkan cinta sekaligus perhatian ke orang terkasih.
Biasanya rasa cinta tersebut terlihat dari pemberian hadiah, surat, cokelat, bunga, atau kartu ucapan. Hal inilah yang membuat banyak orang merayakannya, khususnya pasangan.
Perayaan Valentine Menurut Pandangan Islam
Islam memiliki pandangan tersendiri terkait sejarah dan perayaan hari Valentine setiap tanggal 14 Februari tersebut. Di dalam agama Islam, umat muslim tidak boleh merayakannya.
Bahkan perayaan momen kasih sayang tersebut memiliki hukum haram berdasarkan pandangan ajaran agama Islam. Hal ini karena momen perayaan ini dekat dengan zina sehingga Islam melarang keras untuk memperingatinya.
Hukum mengenai perayaan Valentine ini juga mendapat dukungan dari Fatma MUI no 3 tahun 2017. Sebagai umat muslim yang taat, sudah semestinya mematuhi hukum tersebut.
Dengan menaatinya, maka bisa mendapatkan keberkahan selama hidup di dunia maupun akhirat. Kendati demikian, untuk umat yang memeluk agama lainnya, bisa merayakan hari Valentine.
Baca Juga: Sejarah Kamikaze, Pasukan Berani Mati Jepang di Udara
Setelah menyimak uraian di atas, umat muslim bisa mengetahui bagaimana sejarah hari Valentine. Momen kasih sayang tersebut ternyata memiliki kisah yang menyedihkan. Di sisi lain, momen ini jadi waktu terbaik untuk mencurahkan rasa kasih sayang kepada orang terdekat. (R10/HR-Online)