harapanrakyat.com,- Jalan nasional di Desa Kalipucang, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat jadi langganan banjir setiap musim hujan. Hal ini membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turun tangan.
Kementerian PUPR berencana membangun drainase dan meninggikan badan jalan guna menangani banjir di Kalipucang. Rencananya pembangunan akan dilakukan pada pertengahan Februari 2024.
Sebelum pembangunan dimulai, Kementerian PUPR melakukan sosialisasi di Aula Desa Kalipucang, Kamis (1/2/2024).
PPK yang menangani ruas jalan ini Arianto mengatakan, kegiatan sosialisasi ini agar warga tahu di lingkungannya akan ada pembangunan peninggian jalan dan saluran drainase untuk penanganan banjir di Kalipucang
“Daerah sini kan di Desa Kalipucang ini rutin setiap tahun banjir, sehingga ini harus segera ditangani tidak bisa dibiarkan terus berlarut harus cari solusinya,” kata Arianto.
Lebih lanjut Arianto menambahkan, ada 2 tipe penanganan banjir yang akan dilaksanakan. Pertama, membuat saluran drainase samping jalan sekitar 700-800 meter kanan kiri. Kedua, ada beberapa titik pembangunan untuk meninggikan badan jalan sekitar 200 meter.
“Lokasinya di KM 193 Desa Kalipucang Dusun Girisetra depan perumahan Dipa Mas badan jalan yang akan ditinggikan rata-rata 50 cm. Ada yang cekungan paling dalam tingginya sekitar 70 cm. Kalau yang arah ke Pangandaran hanya pengerjaan drainase saja dari pertigaan arah Jawa Tengah, Pancimas itu,” ungkap Arianto.
Baca Juga: Ada Tempat Wisata Olahraga di Pangandaran, Pecinta Sepeda Gunung Merapat
Proses Pembangunan Jalan Nasional di Kalipucang Pangandaran untuk Atasi Banjir
Masih dikatakan Arianto, untuk pembuangan air yang turun dari gunung akan dioptimalkan di drainase samping jalan.
Selain itu, akan ada saluran crossing (saluran melintang) yang masuk ke dalam saluran existing ke arah jembatan Pancimas.
“Kita lihat keadaannya apakah memungkinkan ada tampungan-tampungan lain yang bisa menampung. Misalnya kalau ada yang tidak bisa menampung secara urgen akan ditampung di tempat penampungan yang lain,” katanya.
“Rencananya pertengahan Februari akan dikerjakan saluran drainase pembuangan air dulu. Setelah lebaran supaya tidak mengganggu arus mudik, baru kita akan meninggikan badan jalan,” tambahnya.
Arianto menjelaskan, bagi warga yang memiliki bangunan melebihi wilayah jalan segera untuk menggeser dan membongkar sehingga pekerjaan galian tidak terganggu.
“Setelah sosialisasi ini selanjutnya memastikan secara schedule pelaksanaan di lapangan dikoordinasikan dengan penyedia jasa kapan targetnya. Sambil survey pengukuran memastikan kembali mana daerah saluran drainase yang akan dibangun dulu sesuai gambar kerja di lapangan,” jelasnya.
Arianto menyebut sumber anggaran pembangunan tersebut berasal dari APBN. Hal itu karena jalan nasional menjadi kewenangan pemerintah pusat.
“Sumber anggarannya dari APBN karena jalan nasional kewenangan pusat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta dan Jawa Barat,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)