harapanrakyat.com,- Kelompok Mahasiswa dari Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya membagikan jurus pembuatan pupuk kompos penyubur tanaman kepada warga di Dusun Kedungwaringin, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa (30/1/2024).
Pembuatan pupuk kompos penyubur tanaman kepada warga di Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari tersebut bagian dari Praktek Belajar Lapangan atau PBL dari Kampus.
Perwakilan Mahasiswa Unsil, Meli Wulandari, mengatakan, praktek pembuatan pupuk kompos penyubur tanaman tersebut tekniknya cukup sederhana dan mudah diaplikasikan.
Bahan-bahan yang digunakan cukup mudah ditemukan. Hanya menggunakan sampah rumah tangga atau sampah organik. Proses pembuatan pupuk kompos tersebut juga tidak memerlukan mesin modern.
“Bahan pupuk kompos ini terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam sehingga pupuk yang dihasilkan ramah lingkungan,” kata Meli kepada harapanrakyat.com, Selasa (30/1/2024).
Baca Juga: Jurus Unsil Tasikmalaya Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045
Lanjutnya menjelaskan, untuk proses pembuatannya bahan-bahan kompos dicacah. Kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanah dengan kedalaman 30 centimeter.
Bahan-bahan dicampur dengan air cucian beras karena mengandung B1 agar memudahkan proses pengomposan. Setelah itu lubang ditutup menggunakan tanah.
Setelah tiga minggu sampah-sampah itu akan menjadi kompos yang siap digunakan. Adapun manfaatnya menambah daya ikat tanah terhadap air dan unsur hara dalam tanah dan memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikroba.
“Menunggu sekitar tiga mingguan prosesnya itu juga tergantung dari banyaknya sampah yang digunakan. Setelah itu sampah sudah menjadi tanah nah itu bisa dijadikan menjadi kompos,” terang Meli.
Lanjutnya menambahkan, selain praktek pembuatan pupuk kompos kegiatan yang lain yaitu membentuk pengelolaan sampah melalui penggunaan bank sampah dengan melibatkan masyarakat setempat.
“Jadi masyarakat bisa memilah sampah dan menjual sampah non organik seperti botol plastik dikumpulkan kemudian dijual ke bank sampah yang berlokasi di Balai Dusun dikelola oleh kader yaitu warga setempat,” katanya.
Ratusan Mahasiswa Unsil Ikuti Pembelajaran Lapangan di Langensari Kota Banjar
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Siliwangi, Asep Suryana Abdurrahmat, mengatakan, mahasiswa yang mengikuti pembelajaran lapangan sebanyak 118 orang. Ratusan mahasiswa Unsil tersebut terbagi 12 kelompok dan tersebar di desa/kelurahan di Kecamatan Langensari.
Adapun program pembelajaran lapangan tersebut menyesuaikan dengan permasalahan yang ada di lapangan. Seperti penanganan pengelolaan sampah, pencegahan penyakit diare dan penanganan penyakit hipertensi.
“Program per kelompok itu berbeda-beda menyesuaikan apa yang mereka temukan di masyarakat. Mereka memang belajar menggali apa yang terjadi di masyarakat dan mencarikan solusinya,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)