harapanrakyat.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi mengungkapkan, saat ini ada sekitar 4000 usulan desa wisata se-Indonesia. Saat ini, pemerintah pusat sedang melakukan pengkajian usulan tersebut.
“Saat ini ada sekitar 4000 usulan. Kita harus memilah, karena konsep itu bukan desa ikut-ikutan. Dia harus ada sesuatu yang sudah sustainable (berkelanjutan),” ucap Dede Yusuf di Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/1/2024).
Ia mencontohkan, pemerintah bakal meloloskan usulan itu jika benar-benar memiliki potensi.
Baca Juga : Miliki Banyak Potensi, DPRD Kabupaten Bandung Dorong Pemkab Kembangkan Desa Wisata
Misalnya, kata Dede Yusuf, di desa tersebut memiliki potensi alam yang tetap dan memiliki masyarakat yang sejak dulu merawat alam itu.
“Misalnya, apabila ada desa yang dari dulu banyak kupu-kupu yang datang ke sana, maka itu ada menjadi berkelanjutan dan memang eksisting. Itu bisa menjadi salah satu desa wisata di Indoensia,” Dede Yusuf menambahkan.
Di sisi lain, dalam merawat dan menjaga potensi alam di desa itu, perlu juga dukungan kesadaran masyarakatnya. Dengan demikian, jika unsur penting ini dapat berjalan optimal, maka pemerintah pun bakal meloloskan usulan itu.
“Itu sebabnya dari berbagai usulan, benar-benar tim dari dinas pariwisata kabupaten, kota, hingga provinsi, dan kementerian pun harus melihat sustain tidak? Warganya bagaimana? Makanya sustainble ini menjadi penting. Kuncinya ada di sumber daya manusianya juga,” ucapnya.
DPRD Dorong Pemkab Bandung Kembangkan Desa Wisata
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Bandung Osin Permana mengatakan, pemberdayaan desa wisata itu tidak luput dengan pertumbuhan wisata saat ini. Jika hal ini terlaksana, kata Osin, maka sektor ekonomi masyarakat lainnya pun akan turut berkembang.
Baca Juga : Disparbud Jabar Ciptakan Desa Wisata di Jawa Barat
“Seiring dengan pertumbuhan wisata di Kabupaten Bandung, maka pemberdayaan desa wisata ini juga perlu kita lakukan. Tentunya hal itu akan juga berpengaruh mendorong tumbuhnya sektor UMKM. Akhirnya mampu mendongkrak tingkat ekonomi masyarakat,” ungkap Osin. (Ecep/R13/HR Online)