harapanrakyat.com,- Seorang bapak di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat ingin damai dengan keluarganya. Ia pun membuka sayembara kepada siapa saja yang bisa mendamaikan dirinya dengan keluarga. Hadiah sayembara itu pun tak tanggung-tanggung, sebesar Rp 250 juta.
Bapak tersebut bernama Rae Suryana (66) warga Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sayembara ini berlaku bagi siapa saja yang bisa mendamaikan konflik antara dirinya dengan keluarga.
“Saya akan memberikan per hari ini adalah Rp 250 juta, sebelumnya Rp 100 juta, kemudian akan dinaikkan kembali sampai ada yang bisa mendamaikan saya dengan keluarga,” kata Rae Suryana saat konferensi pers di kediamannya, Kamis (11/1/2023).
Perdamaian tersebut hanya memiliki satu syarat, yakni keluarganya mau nurut kepadanya. Selama yang diinginkan tidak bertentangan dengan hukum agama, hukum negara dan adat kebiasaan.
Baca Juga: Seorang Santri di Tasikmalaya Meninggal di Toilet, Diduga Tersengat Listrik
“Selama tidak bertentangan harus nurut, tidak bertentangan dengan ketiga hukum tadi. Ini berlaku buat siapa saja yang bisa menyelesaikan. Berlaku sampai kapanpun selama perdamaian belum ada, mungkin tidak ada batasnya,” katanya.
Latar Belakang Sayembara Bapak yang Ingin Damai dengan Keluarga di Tasikmalaya
Rae menjelaskan tujuan sayembara tersebut mencari orang yang serius bisa mendamaikan dirinya dengan keluarga. Lantaran ia sudah melakukan berbagai langkah, tetapi selalu gagal.
“Karena sebelumnya pun saya pernah dicemburui, bukan hanya kepada perempuan saja, laki-laki pun sama. Katanya ini didukunkan oleh seseorang. Sehingga lain sikapnya dengan sikap dulu,” terangnya.
Menurut analisa Rae, keretakan keluarganya diduga akibat tiga orang. Pertama, menantunya yang merupakan seorang polisi. Kedua, pengacaranya. Ketiga, guru spiritualnya.
Guru spiritualnya, ;lanjut Rae, akan mengundurkan diri, tidak mau lagi bersilaturahmi dengan keluarganya, karena setelah mengetahui, ternyata mereka yang salah.
“Pokoknya langkah saya tetap upaya perdamaian, ketika tidak ada perdamaian, semua langkah hukum akan saya tempuh berapapun waktunya, berapapun biayanya, kalau perlu sepanjang hidup saya, selama biaya saya punya akan saya habiskan untuk perdamaian, ini kebetulan dakwah untuk keluarga dan masyarakat,” tegasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat, ketika mendidik, berkeluarga itu jangan seperti dirinya. Rae mangaku hanya mengandalkan materi, tanpa akhlak.
Suryana menjelaskan, konflik keluarga ini dengan tiga orang anak, dengan dua menantu dan satu istri. Kejadian ini sudah di tahun ketiga tidak pernah ada titik temu.
“Saya sudah mencoba cari damai itu dengan menantu dengan pegawai, tokoh masyarakat, BP4, mertua, ayo kita mediasi. Yuk kita bicarakan kesalahan ini kita apa, kita sama-sama perbaiki, tapi tidak ada respon alias titik temu,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)