harapanrakyat.com,- Situs Dalem Margayuda merupakan Situs bersejarah yang dipercaya masyarakat Kota Banjar, Jawa Barat, memiliki riwayat perjuangan Dalem Margayuda dalam mempertahankan wilayah Selatan.
Situs Dalem Margayuda sendiri berada di tepi Sungai Citanduy tepatnya di Balokang Patrol Desa Jajawar, Kecamatan Banjar.
Pengelola Situs, Abah Ocod, mengatakan, menurut penuturan orang tua Dalem Margayuda merupakan tokoh yang masih memiliki hubungan dengan kerajaan Galuh.
Saat itu ia diperintahkan untuk menjaga wilayah Selatan dari serbuan kerajaan Mataram saat pasukan Mataram menyerbu Batavia sekitar abad 16. Waktu itu kerajaan Mataram belum dipimpin oleh Sultan Agung.
Dalam menjalankan tugas tersebut Galem Margayuda dibantu oleh Ajudan pribadinya yang bernama Jagabaya. Jagabaya sendiri bertugas menghadapi musuh dan menghalau serangan serta menyiapkan persenjataan.
“Margayuda ditugaskan menjaga wilayah selatan dulu katanya waktu serangan Mataram ke betawi tapi itu mataram sebelum Sultan Agung,” kata Abah Ocod kepada harapanrakyat.com, Sabtu (2/12/2023).
Lanjutnya menyebutkan, perjuangan Margayuda menjaga wilayahnya itu dilakukan dengan cara menjalankan strategi pertahanan.
Hal ini karena di depan makom atau petilasan terdapat alat-alat persenjataan seperti tombak dan trisula yang terkubur di lokasi tersebut tak jauh dari petilasan Margayuda.
Menurutnya, wilayah selatan yang menjadi tempat bertugas Dalem Margayuda dulu dikenal dengan tempat berkumpulnya para Jawara dan sekarang menjadi Jajawar.
“Jadi Jajawar itu berasal dari tempatnya para jawara. Pernah dimediasi juga di sana ada alat persenjataan seperti tombak semua terkubur di dekat petilasan Margayuda,” ujarnya.
Baca juga: Tokoh Masyarakat Dukung Pasir Cabe Jadi Destinasi Wisata Banjar
Pesan Dalem Margayuda
Lebih lanjut ia mengatakan Dalem Margayuda sendiri meninggalkan pesan kepada masyarakat saat itu agar menjaga dan merawat petilasan tersebut.
Selain, masyarakat setempat juga diminta untuk menjaga Desa Jajawar dari semua bentuk penjajahan, kejahatan, perampokan, dan kejahatan.
“Di sana ada wangsit minta dipelihara maka masyarakat di sini memelihara petilasan ini Ada kesanggupan menjaga kampung ini dari kejahatan rampok maling dan penjajahan,” katanya..
“Sampai sekarang Situs ini banyak dikunjungi oleh warga dari Banjar dan luar daerah. Konon katanya ini merupakan Situs tua,” pungkasnya. (Muhlisin/R8/HR Online/Editor Jujang)