Fauna hutan hujan tropis merujuk pada berbagai spesies hewan yang mendiami suatu wilayah perhutanan. Fauna-fauna tersebut meliputi berbagai jenis mamalia, burung, reptil, amfibi, hingga serangga. Keragaman hayati hutan ini membuatnya menjadi salah satu ekosistem terkaya di dunia.
Hutan hujan tropis merupakan areal yang terletak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Ekosistemnya kaya akan biodiversitas serta memiliki vegetasi yang lebat. Seperti pohon-pohon besar, epifit, hingga tumbuhan lain yang tumbuh subur di lingkungan lembab dan hangat.
Fauna Hutan Hujan Tropis yang Menarik untuk Kita Eksplorasi
Penting untuk kalian pahami bahwa hutan hujan tropis bukan hanya tempat bagi spesies flora atau tumbuhan saja. Pasalnya, kawasan ini juga menjadi rumah ideal bagi sejumlah fauna yang menakjubkan. Adapun jenis-jenis hewan yang hidup di hutan hujan tropis meliputi:
1. Beruang Madu
Jenis hewan endemik hutan hujan tropis yang pertama adalah beruang madu. Mereka termasuk dalam keluarga Ursidae, yang menjadi spesies beruang paling kecil di dunia. Di wilayah Indonesia sendiri hanya ada dua jenis beruang madu.
Baca Juga: Fauna Tipe Asiatis yang Menghuni Bagian Barat Indonesia
Jenis pertama yaitu Helarctos Malayanus Malayanus di hutan Sumatra. Sementara jenis kedua adalah Helarctos Malayanus Euryspilus di kawasan hutan Kalimantan. Ciri khas beruang madu terdiri dari bulu hitam pendek, hidung lebar, dan mata kecoklatan atau kebiruan.
Spesies ini memiliki penciuman yang sangat tajam. Bahkan bekas injakan satwa lain pun bisa mereka endus. Kepalanya yang besar serta kuping kecil sedikit mirip dengan anjing. Sayangnya, keberadaan beruang madu setiap tahun semakin berkurang dan terancam punah.
2. Tarsius
Berikutnya ada si kecil tarsius yang ukuran tubuhnya tidak lebih dari 15 cm. Fauna hutan hujan tropis ini juga terbilang sangat ringan.
Bobot primata dewasa setara dengan 80 gram saja. Bahkan Pygmy Tersier yang menjadi spesies tarsius paling kecil hanya memiliki berat 57 gram.
Salah satu daya tarik tarsius adalah kemampuannya mengeluarkan cicitan bernada unik. Konon katanya, cicitan tersebut berguna untuk mengabarkan jika family tarsius dalam kondisi sehat. Di samping itu, cicitannya juga menjadi tanda supaya keluarga lain tidak memasuki wilayah kekuasaan mereka.
Di Tanah Air sendiri keberadaan tarsius terlindungi oleh UU No 5 tahun 1990. Peraturan itu guna menegaskan bahwa tarsius termasuk hewan lindung, bukan untuk masyarakat perdagangkan. Apalagi spesies tarsius sudah hampir punah.
3. Orangutan
Orangutan atau kera bertubuh besar tentu sudah tidak asing lagi untuk kalian. Menariknya, orangutan menjadi satu-satunya spesies kera besar yang mampu hidup di Benua Asia, khususnya Indonesia. Sedangkan ketiga kerabatnya yakni gorila, simpanse, dan bonobo ada di Benua Afrika.
Baca Juga: Kelompok Fauna Asiatis, Ini Dia Karakteristik dan Jenis Hewannya
Dalam beberapa tahun terakhir, fauna hutan hujan tropis ini hanya terdapat di Sumatra dan Borneo. Pemanfaatan lahan untuk berbagai pembangunan manusia sangat mempengaruhi keberadaan mereka.
Padahal, orangutan bisa menjadi “spesies payung” guna mendongkrak kesadaran dalam hal konservasi. Misalnya saja ketika orangutan terlindungi, maka kelestarian hutan yang merupakan habitatnya juga ikut aman. Selain itu, sebagai pemakan buah-buahan, mereka menjadi agen penyebar biji paling efektif untuk memastikan upaya regenerasi.
4. Harimau Sumatera
Beberapa tahun yang lalu, Indonesia memiliki tiga spesies harimau yakni harimau Bali, Jawa, dan Sumatra. Namun sayangnya, jenis harimau Bali dan Jawa punah akibat perburuan besar-besaran. Satu-satunya jenis yang tersisa adalah harimau Sumatra.
Harimau Sumatera memiliki beberapa ciri khas. Seperti warna paling gelap dari semua spesies harimau lain serta pola hitam lebar dan berjarak rapat. Harimau jantan dewasa biasanya memiliki bobot 140 kg, sementara betinanya sekitar 91 kg.
Sebagai salah satu fauna hutan hujan tropis, mereka punya selaput di sela-sela jari untuk membantu berenang. Konon katanya, bulu-bulu harimau Sumatra akan menjadi hijau gelap saat melahirkan.
5. Burung Kasuari
Jenis hewan hutan hujan tropis terakhir adalah burung kasuari yang keberadaannya juga terancam punah. Salah satu penyebab kepunahannya yaitu perburuan liar. Selain itu, penggunaan lahan untuk pembangunan yang terus-menerus semakin memperparah kerusakan habitatnya.
Baca Juga: Hewan yang Berawalan Huruf Z Tak Hanya Zebra, Ini Daftarnya
Burung kasuari umumnya bertubuh besar dan memiliki leher panjang. Tiga jari kaki kasuari yang tajam dan kuat sangat ampuh menjadi senjata ketika sedang berhadapan dengan mangsa. Menariknya, kasuari dewasa mampu berjalan sejauh 50 km/jam bahkan melompat dengan tinggi 1.5 meter.
Itulah beberapa fauna hutan hujan tropis yang tersebar di Indonesia. Sebenarnya masih ada beberapa spesies lain seperti gajah, tarantula, hingga macan dahlan. Sayangnya, sebagian dari mereka sudah sulit terlacak keberadaannya. Semoga dengan memahami ulasan di atas bisa mendorong kita untuk selalu mencintai alam sebagaimana mestinya. (R10/HR-Online)