harapanrakyat.com,- Dalam rangka menyongsong bonus demografi, Pemerintah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, saat ini tengah menyusun grand design pembangunan berwawasan kependudukan sebagai implementasi transformasi sosial.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Ciamis, Dr Dian Budiyana M.Si, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) bidang sosial, dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Ciamis tahun 2025-2045 di Aula Bappeda Rabu (25/10/2023).
Kegiatan FGD tersebut dihadiri sejumlah Kepala SKPD lintas sektor, akademisi, perwakilan organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda dan lainnya.
Dr Dian Budiyana menyatakan, menghadapi bonus demografi, Kabupaten Ciamis harus mempunyai grand design tentang kependudukan yang nanti dituangkan dalam RPJPD.
“Jadi dalam menyongsong bonus demografi itu, kedepan penduduk tidak hanya sebatas menjadi objek (sasaran) pembangunan, tapi harus menjadi subjek (pelaku) dalam pembangunan,” jelasnya.
Bonus demografi ini kata Dian, perlu dimaksimalkan dalam rangka menyongsong Indonesia emas tahun 2045. Yang mana Indonesia ingin sejajar dan menjadi negara maju, dengan kualitas sumber daya manusia yang tangguh dan berdaya saing.
“Kabupaten Ciamis yang saat ini menyusun RPJPD 2025-2045 untuk 20 tahun kedepan, tentu harus memaksimalkan bonus demografi ini. Agar bisa mengalami perubahan-perubahan signifikan, terutama dari kualitas sumber daya manusianya ,” ujar Dr Dian.
Melalui Forum Group Discussion (FGD) ini, pihaknya berharap grand design pembangunan berwawasan kependudukan bisa terbentuk secara maksimal, dengan banyaknya
masukan dari berbagai stakeholder maupun lembaga masyarakat lainnya.
“Sehingga nanti, dalam melaksanakan RPJPD tersebut diperkaya dengan berbagai strategi. Yang pada akhirnya, tujuan Kabupaten Ciamis lebih maju lagi dari saat ini bisa tercapai. Karena semua grand design sudah tersusun dengan baik,” ucapnya.
Baca juga: Pemkab Ciamis Bentuk 4 Sekolah Siaga Kependudukan
Kadis DP2KBP3A Ciamis Beberkan Tantangan Hadapi Bonus Demografi
Adapun tambah Dian, sejumlah tantangan harus dihadapi dalam menghadapi bonus demografi tersebut.
“Pembangunan manusia tidak hanya dipandang sebagai upaya mengejar pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur semata, tetapi yang lebih penting adalah membangun sumber daya manusia,” ungkap Dr Dian.
Lanjutnya, permasalah kependudukan sangat kompleks dan perlu jangka panjang. Oleh sebab itu perlu sinkronisasi, harmonisasi, integrasi dalam mengatasi masalah kependudukan.
Untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut, pihaknya telah menguraikannya dalam 5 pilar kependudukan. Pilar pertama yakni pengendalian kuantitas penduduk,kedua peningkatan kualitas penduduk, ketiga pengarahan mobilitas penduduk, keempat pembangunan keluarga dan kelima pengembangan data base kependudukan.
Untuk mengoptimalkan bonus demografi perlu direncanakan dengan matang. Salah satu upaya peningkatan kualitas penduduk yakni dari segi pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya. Kemudian penyediaan lapangan kerja baru dan membangun budaya kerja.
“Termasuk penguatan perbaikan gizi dan akses ketersediaan pangan. Peningkatan wajib belajar 13 tahun, peningkatan pemberdayaan gender dan pemuda, penurunan stunting, penurunan angka kemiskinan dan lainnya,” katanya lagi.
Kemudian dari segi pengendalian kuantitas penduduk, salah satu arah kebijakannya adalah optimalisasi program KB, penurunan angka kematian ibu, penurunan angka kematian bayi dan angka kematian balita.
“Isu-isu permasalahan tersebut yang mesti diselesaikan lewat arah kebijakan yang tepat. Makanya perlu dibentuk dulu grand design sebelum nanti dituangkan dalam RPJPD,” pungkas Dian Budiyana. (R8/HR Online/Editor Jujang)