Tindakan kontroversi Cristiano Ronaldo, bintang sepak bola Portugal, selama kunjungannya ke Iran, kini menjadi pusat perhatian.
Menurut hukum yang tertulis, Ronaldo dihadapkan pada ancaman hukuman cambuk sebanyak 100 kali atas tindakannya.
Kedatangan Ronaldo ke Iran terjadi saat timnya, Al Nassr, menghadapi Persepolis dalam pertandingan Liga Champions Asia pada 20 September lalu.
Baca Juga: Kabar Terbaru Rivalitas Ronaldo dengan Messi
Di sana, ia berjumpa dengan Fatemeh Hamami, seorang artis penyandang disabilitas, dan melakukan foto bersama yang kemudian diikuti oleh pelukan.
Sayangnya, perbuatan ini dianggap sebagai perzinahan di Iran, yang mana berpelukan di depan umum dianggap tabu tanpa adanya ikatan pernikahan.
Laporan dari media Italia, tg.la.it menyatakan, bahwa tindakan Ronaldo melanggar hukum pidana Iran.
Walaupun kontroversi Ronaldo ini telah menjadi sorotan, belum ada pernyataan resmi dari otoritas hukum Iran mengenai langkah apa yang akan diambil terkait situasi ini.
Mereka belum mengumumkan dakwaan resmi terhadap sang mega bintang sepak bola dari Portugal ini.
Baca Juga: Reaksi Cristiano Ronaldo Usai Messi Hijrah ke Liga Amerika
Ronaldo sendiri berharap untuk tetap bermain dengan Al Nassr, meskipun usianya kini sudah mencapai 38 tahun.
Menurut jurnalis Ali Al-Harbi yang dikutip oleh Daily Mail, Ronaldo telah menyampaikan niatnya untuk memperpanjang kontrak hingga awal tahun 2027.
Ia juga bermimpi untuk berkompetisi di Piala Dunia 2026 saat masih menjadi pemain klub Arab Saudi tersebut, sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola.
Singkatnya, Cristiano Ronaldo berkeinginan untuk terus bermain selama tiga musim mendatang. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)