harapanrakyat.com,- Lembaga survei LSI Denny JA mendapat tuntutan hukum dan somasi atas hasil survei yang menunjukkan tingkat dukungan rendah terhadap Anies Baswedan di Sumatera Utara. Tuntutan hukum ini diajukan oleh Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPW Partai Nasdem Sumatera Utara.
Denny Januar Ali, pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merespons tuntutan ini. Ia mengatakan, hasil riset sebaiknya diperdebatkan dengan riset lainnya, bukan dengan somasi hukum.
“Hasil riset sebaiknya juga dapat dipertanyakan melalui riset lainnya. Jika somasi hukum digunakan sebagai alat perdebatan, itu akan menjadi bagian dari catatan sejarah,” ujar Denny JA, Rabu (11/10/2023) di Jakarta.
Menurut Denny, hasil survei sering kali diterima dengan senang oleh pihak yang berada di puncak survei. Tetapi mendapat tanggapan negatif, bahkan tuntutan dari mereka yang berada di bawah dalam hasil survei tersebut.
“Dalam banyak kasus, termasuk Pilkada, pihak yang kalah cenderung meragukan integritas survei. Dan bahkan, mengklaim bahwa hasil survei tersebut dimanipulasi untuk membenarkan kecurangan dalam pemilihan nanti,” kata Denny JA.
Denny menyarankan agar para elite politik, khususnya yang baru terjun ke dalam dunia politik praktis, harus lebih santai dalam menginterpretasikan hasil survei sebelum Pemilu 2024.
Dia kemudian memberikan tiga tips untuk menilai keandalan hasil survei. Pertama, melihat sejarah lembaga survei melalui mesin pencarian online. Kedua, mengevaluasi reputasi dan kinerja lembaga survei berdasarkan pencapaian-pencapaian sebelumnya.
Tips ketiga adalah memahami bahwa survei hanya merekam situasi saat survei dilakukan, dan hasilnya dapat berbeda jika survei dilakukan pada waktu yang berbeda.
Baca juga: LSI Denny JA Ungkap Melebarnya Jarak Elektabilitas Prabowo vs Ganjar
Anies Baswedan Tidak Khawatir Hasil Survei Denny JA
Sebelumnya, Anies Baswedan telah mengungkapkan bahwa prediksi lembaga survei dapat berbeda dengan realitas pada Pemilu 2024. Oleh karena itu, ia tidak terlalu khawatir terhadap hasil survei yang sering menempatkannya di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
“Saya lebih mempercayai Gus Jazilul daripada hasil survei,” katanya dalam sebuah pernyataan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Anies mengemukakan pendapat ini sebagai tanggapan terhadap hasil beberapa lembaga survei yang memprediksi bahwa pasangan Anies-Muhaimin tidak akan lolos putaran pertama dalam Pemilu 2024. Sementara, elit Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yakin bahwa pasangan tersebut akan memenangkan Pemilu.
Anies mengingatkan bahwa survei akan terus ada, dan setiap survei hanya mencerminkan situasi pada saat survei dilakukan, kadang-kadang berbulan-bulan sebelumnya. Selain itu, dalam survei tersebut, banyak orang belum memutuskan pilihan mereka.
Anies berpendapat bahwa mereka yang belum memutuskan pilihan mungkin akan mengubah hasil yang diprediksi oleh penyelenggara survei. Saat ini, fokus utama mereka adalah menyampaikan pesan tentang perubahan, bukan merespons hasil survei lembaga. (R8/HR Online/Editor Jujang)