Tim dosen dari Universitas Galuh (Unigal) memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan iklan bagi istri pandai besi di Kampung Dokdak, Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis.
Pelatihan dan pendampingan ini merupakan bagian dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat LPPM Universitas Galuh.
Selain itu, pelatihan dan pendampingan ini juga berangkat dari keresahan para istri pandai besi di Kampung Dokdak yang merasa saat ini penjualan produk pandai besi mereka menurun.
Ketua Tim Pengabdi, Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Rina Agustini, S.Pd.,M.Pd., membenarkan kegiatan pengabdian di Kampung Dokdak.
“Kami melakukan pendampingan ini sebagai upaya menambah keterampilan para istri pandai besi dalam membantu memasarkan hasil produk pandai besi dan mengoptimalkan peran teknologi dalam pemasaran produk,” katanya.
Rina menjelaskan, adapun pendanaan kegiatan ini bersumber dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Menurut Rina, kegiatan pelatihan dan pendampingan dilaksanakan pada tanggal 27 September 2023, bertempat di Madrasah Kampung Dokdak, Dusun Ciwahangan, Baregbeg, Ciamis.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Baregbeg, H. Owoy, S.Ip., dihadiri oleh Kepala Dusun Ciwahangan, dan diikuti oleh 20 orang peserta yang merupakan para istri pandai besi.
Sementara itu, Kepala Desa Baregbeg, H. Owoy, S.IP., mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya kegiatan tersebut, dan berharap peserta antusias dan tidak membuang kesempatan tersebut.
“Saya harap ibu-ibu antusias mengikuti pelatihan ini, dan jangan buang kesempatan ini, ikuti sampai tuntas, serap ilmu yang diberikan, ini akan menjadi peluang kita, semoga usaha ibu-ibu bisa lebih maju lagi nantinya,” ungkapnya.
Rina menambahkan, kegiatan ini melibatkan dosen dari program studi pendidikan Bahasa Indonesia dan Pendidikan Akuntansi.
Selain itu, kata Rina, juga melibatkan mahasiswa dari program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Pendidikan Akuntansi.
“Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini mendapatkan konversi mata kuliah yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan,” pungkas Rina.