Foto: Ilustrasi net/Ist.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Bantuan dari rehab rumah yang diberikan pemerintah melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), kepada tiga orang warga Dusun Cijambu, RT.4/1, Desa Cibeureum, Kec/Kota Banjar, ternyata tidak sesuai besaran yang telah ditetapkan. Pasalnya, bantuan yang seharusnya diterima sebesar Rp.7,5 juta ternyata kurang.
Seperti bantuan yang diterima Tedi, salah satu warga dari tiga warga Cijambu yang mendapatkan bantuan RTLH, yakni Ma Boyoh dan Agus. Menurut Tedi, dirinya mendapatkan bantuan uang untuk rehab rumah sebesar Rp.4 juta.
“Untung tidak dirombak semuanya sebelum diperbaiki. Karena uang empat juta itu hanya dapat memperbaiki kusen dan lantai keramik, itu pun ditambah dari uang sendiri untuk bisa sampai memasang kusen dan keramik. Yang kerja juga kan harus dibayar, mau tidak mau harus beres, jadi gimana caranya mencari uang untuk menyelesaikan perbaikan rumah,” tutur istri Tedi, saat ditemui HR, Selasa (21/04/2015).
Menurutnya, kalau saja bantuan yang diterimanya itu sesuai dengan ketentuan, yakni Rp.7,5 juta, tentu Tedi dan istrinya bisa memperbaiki bagian langit-langit rumahnya yang kondisinya sudah sangat lapuk. Tapi, karena dananya hanya keterima Rp.4 juta, sehingga tidak cukup untuk mengganti kerusakan tersebut.
Sementara itu Ma Boyoh (70), warga Dusun Cijambu yang sama-sama mendapatkan bantuan rehab rumah melalui program RTLH, mengaku, dirinya memang menerima bantuan sesuai dengan besaran yang telah ditentukan, yaitu sebesar Rp.7,5 juta.
Namun, uang bantuan sebesar itu hanya diambil Rp.5 juta, sedangkan sisanya Rp.2,5 juta dikembalikan kepada orang yang telah membantu dalam pengurusan bantuan untuk dirinya. “Eta mah artos pangbubungah ti ema kanu tos ngalereskeun bantosan,” ujarnya.
Ma Boyoh juga mengaku, bahwa bantuan tersebut dipergunakan untuk merehab bagian samping rumahnya yang sudah bocor. Diantaranya membeli genteng, kayu, bambu, serta membayar upah pekerja.
“Ya kalau dibilang cukup ya tidak cukup. Uang 5 juta buat beli semua keperluan itu saja sudah berapa, belum untuk bayar yang kerjanya,” kata Ma Boyoh, janda yang hidup sendiri tanpa punya penghasilan tetap.
Di tempat terpisah, Kepala Dusun (Kadus) Cijambu, Otong, mengku kalau dirinya tidak tahu persis mengenai bantuan RTLH yang diterima warganya tersebut. “Saya tidak tahu karena memang tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada kadus,” kata Otong. (AM/Koran-HR)