harapanrakyat.com – Pemerintah Kabupaten bersama DPRD Kabupaten Bandung menyepakati Rancangan APBD Perubahan Tahun 2023 menjadi sebesar Rp 6,69 triliun. Semula, Rancangan APBD Perubahan 2023 tersebut sebesar Rp 4,7 miliar.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, penambahan Rancangan APBD Perubahan 2023 itu lantaran ada penambahan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kami bersama DPRD telah menyepakati bahwa Rancangan APBD Perubahan 2023 ada peningkatan dari Rp 4,7 triliun menjadi Rp 6,69 triliun. Itu karena ada penambahan PAD. Kita tinggal menunggu evaluasi dari Gubernur,” tutur Dadang seusai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Bandung, Senin (11/9/2023).
Baca Juga : Kabupaten Bandung Masih Butuh 48 Sekolah Menengah Pertama
Dadang mengharapkan, proses evaluasi Rancangan APBD Perubahan Kabupaten Bandung oleh Pj Gubernur Jawa Barat, tidak memakan waktu lama. Dengan demikian, anggaran APBD Perubahan dapat efektif pada Oktober hingga Desember mendatang.
Dadang mendorong APBD Perubahan tersebut untuk percepatan program prioritas di akhir 2023 ini. Yakni bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar terutama jalan, pembangunan irigasi pertanian, dan pengembangan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM).
Dadang menuturkan, untuk pembangunan dan peningkatan kualitas jalan dan jembatan, irigasi, serta pengembangan SPAM pada tahun ini, pihaknya menganggarkan Rp 673 miliar. Pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur jalan ini, kata Dadang, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat di Kabupaten Bandung.
“Jalan-jalan pertanian juga kita dorong selesai tahun ini. Ini penting untuk kesejahteraan petani kita,” katanya.
Pendidikan dan Kesehatan Masuk Skala Prioritas APBD Perubahan 2023 Kabupaten Bandung
Selain mempercepat pembangunan infrastruktur, Dadang juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan hak dasar masyarakat terutama pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga : RSUD Kertasari Resmi Berdiri, Pemkab Bandung Kerepotan Cari Tenaga Kesehatan
Salah satunya, Dadang meminta agar mempercepat pembangunan RSUD Bojongsoang dan RSUD Pacira. Jika perlu, lanjut Dadang, Pemkab Bandung dan kontraktor pelaksana harus duduk bersama mencari solusi percepatan pembangunan dua rumah sakit tersebut.
Sebab, kata Bupati, warga di Bojongsoang, Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali sangat menantikan kehadiran rumah sakit tersebut.
“RSUD Bojongsoang tolong perhatikan. Saya kan orang sana. Ini sudah September, tapi belum groundbreaking. Waktu tiga bulan lagi. Fokus dan percepat apa yang harus dilakukan,” ucap Dadang seusai penandatanganan Rancangan APBD Perubahan 2023 itu. (Ecep/R13/HR Online)