Pesawat luar angkasa OSIRIS REx adalah singkatan dari Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security, Regolith Explorer. OSIRIS REx sendiri merupakan teknologi besutan NASA yang meluncur September 2016 lalu dengan sejumlah misi penting. Pesawat ini menjadi sebuah pencapaian besar di bidang penjelajahan luar angkasa modern.
Dalam eksplorasi ruang angkasa yang tak pernah berhenti. Manusia terus berusaha untuk memahami lebih banyak tentang asal usul Tata Surya yang mungkin tak terpikirkan. Salah satu misi yang penuh tantangan dan berpotensi mencerahkan pemahaman kita adalah OSIRIS REx.
Baca Juga: Misi JUICE ke Jupiter ESA Dimulai, Perjalanannya 8 Tahun
Lewat misi tersebut, para ilmuwan dan insinyur bekerja sama untuk menggali rahasia sejumlah asteroid. Pasalnya, asteroid luar angkasa diyakini menyimpan banyak petunjuk penting terkait awal mula terbentuknya Tata Surya. Sekaligus mengukur potensi ancaman tabrakan antar asteroid di masa depan.
Tujuan dan Misi Pesawat Luar Angkasa OSIRIS REx
Seperti telah tertera sebelumnya, misi OSIRIS REx memiliki tujuan utama untuk mengumpulkan sampel dari permukaan asteroid. Jenis asteroid yang menjadi fokus utama dalam misi ini adalah Bennu. Asteroid Bennu merupakan sebuah objek angkasa yang cukup menarik perhatian ilmuwan seluruh dunia.
Bahkan, keberadaannya menjadi penelitian intensif sejak penemuan pertamanya di tahun 1999 silam. Bennu sendiri menjadi anggota dari kelompok asteroid near-Earth. Hal tersebut mengingat orbitnya berada dalam jarak yang relatif dekat dengan planet Bumi.
Secara fisik, Bennu berdiameter sekitar 500 m dan memiliki formasi mirip seperti cincin. Permukaannya penuh dengan bebatuan baik besar maupun kecil. Bahkan memiliki sejumlah cekungan dalam.
Alasan paling krusial mengapa penelitian Bennu sangat penting adalah potensi bahayanya sebagai asteroid near-Earth. Meskipun peluangnya kecil, jika Bennu bertabrakan dengan Bumi di masa depan, dampaknya sangat luar biasa.
Itulah sebabnya pemahaman mendalam tentang orbitnya, sifat fisik, dan karakteristik asteroid Bennu menjadi sangat penting.
Melalui misi pesawat luar angkasa OSIRIS REx, ilmuwan dapat mengembangkan strategi mitigasi bahaya yang mungkin perlu. Terlebih jika asteroid Bennu benar-benar mengancam Bumi di masa mendatang.
Eksplorasi dan Penelitian
OSIRIS REx harus melakukan perjalanan jarak jauh sebelum mencapai tujuannya. Setelah resmi meluncur, pesawat ini melakukan perjalanan selama lebih dari dua tahun untuk mencapai Bennu. Mengingat letaknya berada sekitar 100 juta mil dari Bumi.
Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa Rusia Soyuz MS-23 Lolos Uji Kebocoran!
Salah satu momen paling menegangkan dalam misi OSIRIS REx adalah ketika pengambilan sampel permukaan asteroid. Tepatnya bulan Oktober 2020, pesawat luar angkasa ini berhasil melakukan sentuhan singkat di permukaan Bennu. Sekaligus mengumpulkan sampel tanah dan bebatuan di sekitarnya.
Lengkap dengan Teknologi Canggih
NASA turut membekali pesawat luar angkasa OSIRIS REx dengan sejumlah peralatan canggih. Guna memungkinkan OSIRIS REx memetakan permukaan asteroid secara tajam dan detail.
Misi tersebut telah menghasilkan gambar-gambar yang memberikan pandangan mendalam terkait topografi maupun fitur-fitur asteroid Bennu.
Pesawat luar angkasa ini juga memiliki instrumen spektrometer yang dapat menganalisis komposisi permukaan asteroid. Membantu para ilmuwan dalam memahami lebih lanjut tentang sifat material yang ada di sana.
Meski demikian, penting untuk kita pahami bahwa misi OSIRIS REx menghadapi tantangan navigasi luar biasa. Bennu adalah asteroid kecil dan memiliki gravitasi yang lemah. Sehingga membuatnya sulit untuk menjaga OSIRIS REx tetap berada dalam jangkauan.
Beruntung, tim navigasi sudah memiliki antisipasi yang mumpuni. Mereka menerapkan metode-metode canggih guna memastikan pesawat luar angkasa OSIRIS REx tetap berada pada jalur yang semestinya.
Kembali ke Bumi dan Analisis Lanjutan
Setelah pengambilan sampel, OSIRIS REx akan memulai perjalanannya kembali ke Bumi. Sampel tersebut kabarnya akan tiba di Bumi pada bulan September 2023 mendatang. NASA sendiri memastikan akan menyimpan sampel di fasilitas khusus untuk penelitian lebih lanjut.
Baca Juga: SpaceX Luncurkan Starlink Gen2, Bawa 54 Satelit Generasi Baru
Para ilmuwan pun berencana untuk melakukan analisis mendalam terhadap sampel dari Bennu. Sampel tersebut diharapkan mampu mengungkap sejumlah misteri terkait asal usul dan evolusi Tata Surya. Termasuk di dalamnya memberikan wawasan baru tentang asteroid, formasi planet, hingga asal usul air.
Pada kesimpulannya, pesawat luar angkasa OSIRIS REx adalah contoh dari kemampuan manusia menjelajahi alam tanpa batasan. Dengan memahami asteroid dan sejarah awal tata surya, kita dapat memperluas pengetahuan. Terutama tentang asal mula kehidupan hingga potensi ancaman benda-benda dari luar angkasa yang berbahaya bagi Bumi. (R10/HR-Online)