Biofluoresensi pada amfibi mungkin membuat Anda penasaran. Karena itu, berikut akan kita bahas biofluoresensi yaitu fenomena pada amfibi. Biofluoresensi sendiri merupakan fenomena pada beberapa spesies hewan yang sangat menarik dan pastinya menakjubkan.
Di dunia ini terdapat lebih dari ratusan juta spesies hewan baik darat, air, dan udara. Setiap spesies hewan tersebut memiliki karakteristik, bentuk, warna, dan keunikan yang berbeda. Beberapa dari mereka bahkan juga bisa mengalami fenomena yang menarik dan sangat unik.
Baca Juga: Klasifikasi Filum Arthropoda Berdasarkan Struktur dan Karakternya
Hal tersebutlah yang membuat banyak orang semakin tertarik untuk meneliti berbagai hewan. Nah, salah satu fenomena yang sangat menarik dari beberapa spesies hewan yaitu biofluoresensi. Fenomena tersebut membuat beberapa spesies hewan bisa bersinar di dalam kegelapan.
Biofluoresensi pada Amfibi, Berikut Penjelasannya
Biofluoresensi adalah fenomena ketika organisme hidup menyerap energi dengan panjang gelombang yang lebih tinggi seperti sinar UV atau cahaya biru. Kemudian organisme hidup tersebut memancarkannya kembali, akan tetapi dengan panjang gelombang yang lebih rendah.
Hal tersebutlah yang membuat suatu organisme hidup atau hewan bisa memancarkan cahaya. Biasanya cahaya yang muncul tersebut merupakan warna hijau, merah, dan biru neon yang berkilau. Fenomena tersebut pastinya membuat hewan yang mengalaminya semakin terlihat cantik.
Sayangnya, kita tidak bisa mengamati fenomena biofluoresensi ini secara langsung dengan mata. Akan tetapi memerlukan peralatan khusus agar bisa melihat hewan ini bercahaya. Sehingga meskipun hewan ini sudah bercahaya namun mata kita tidak bisa menangkapnya langsung.
Fenomena yang unik ini bisa terjadi pada beberapa hewan dan paling umum biofluoresensi pada amfibi. Amfibi adalah hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam yaitu air dan darat. Contoh amfibi yaitu katak sawah, kodok, salamander, axolotl, mudpuppy, dan lainnya.
Selain amfibi, ternyata fenomena ini juga bisa terjadi pada hewan yang hidup di laut. Menurut American Museum of National History penyebabnya karena kedalaman dan kondisi laut yang berwarna biru. Air laut juga bisa menyerap spektrum cahaya yang ada atau terlihat.
Biofluoresensi pada hewan laut juga dipengaruhi oleh kedalaman laut yang hanya mendapat sedikit cahaya. Hal tersebut membuat hewan-hewan yang tinggal di dalamnya mencari cara lain untuk berkomunikasi. Salah satu caranya yaitu dengan biofluoresensi untuk menghasilkan cahaya.
Kenapa Amfibi Bisa Mengeluarkan Cahaya?
Anda mungkin juga penasaran mengapa fenomena unik biofluoresensi bisa terjadi. Fenomena ini bisa terjadi pada hewan amfibi karena kandungan senyawa dalam tubuh mereka. Biofluoresensi pada amfibi ini bisa terjadi karena mereka memiliki kandungan protein tertentu.
Baca Juga: Ciri-ciri Hewan Vertebrata, Kelompok Tanpa Tulang Belakang
Selain itu, mineral dalam tulang dan lendir mereka juga bisa mendukung terjadinya bioflueresensi. Mata hewan amfibi juga memiliki sel batang yang peka pada warna seperti hijau dan biru. Karena itu, cahaya bisa muncul dari kulit, tulang, maupun sekresi kulit amfibi.
Pola Cahaya Biofluoresensi
Di bawah cahaya biru, amfibi memancarkan berbagai pola cahaya hijau hingga kuning. Cahayanya bisa berasal dari bintik-bintik terang dan tebal yang mudah terlihat dalam cahaya spektrum penuh. Lalu ada amfibi yang perutnya bersinar, akan tetapi punggungnya tetap gelap.
Dalam kasus lainnya daerah kloaka bersinar seolah menarik perhatian calon pasangannya. Hewan yang tampak kusam bahkan juga memancarkan kilau neon yang sangat cantik. Contohnya pada salamander, mereka memancarkan cahaya dengan pola di seluruh tubuhnya.
Fungsi Biofluoresensi pada Amfibi
Suatu hal yang terjadi pada berbagai spesies hewan tentunya memiliki fungsi tersendiri. Lalu apakah fungsi atau kegunaan dari fenomena biofluorensensi ini pada beberapa hewan? Fungsinya yaitu mungkin untuk saling berkomunikasi dan mengirim sinyal antar spesies.
Baca Juga: Tahapan Metamorfosis Katak, Mulai dari Telur Hingga Dewasa
Kemudian bisa juga berfungsi untuk kamuflase atau penyamaran dengan lingkungan mereka. Kamuflase tersebut memiliki tujuan untuk menghindari ancaman predator yang mungkin menyerang. Selain itu, fenomena biofluoresensi bisa juga berguna untuk menarik perhatian pasangan.
Biofluoresensi dan Bioluminesensi Sama atau Beda?
Meskipun mirip namun biofluoresensi berbeda dengan bioluminesensi. Sebab, hewan dengan bioluminesensi bisa menghasilkan cahaya dari tubuhnya sendiri karena reaksi kimia tertentu. Contohnya seperti hiu lentera, ubur-ubur aequorea victoria, anglerfish, dan lainnya.
Demikianlah pembahasan mengenai fenomena menakjubkan biofluoresensi pada amfibi. Fenomena pada hewan ini sangat menarik bukan? (R10/HR-Online)