Marie Zoemariyah adalah salah satu nama legendaris di dunia telik sandi (mata-mata) zaman revolusi kemerdekaan Indonesia. Dalam aksinya sebagai telik sandi, wanita asal Garut, Jawa Barat ini pernah menjadi salah seorang petugas militer yang menyelundupkan senjata milik tentara Belanda.
Dalam sebuah surat yang diterbitkan majalah terkemuka zaman revolusi, Marie Zoemariyah mengaku berani mati untuk membela kemerdekaan Indonesia.
Karena perawakan yang cantik, Marie Zoemariyah kerap disukai oleh tentara Belanda. Kala itu Zoemariyah (panggilan akrabnya) pernah menyamar jadi pembantu rumah tangga di sebuah rumah milik komandan tentara KNIL.
Namun karena kondisi markas Belanda di daerah Garut tidak terurus, maka si komandan KNIL ini memindahtugaskan Zoemariyah menjadi pembantu di markas tentara Belanda tersebut. Saat menjadi pembantu di sana Zoemariyah mempelajari peta pelarian.
Baca Juga: Sofia WD, Seniman Kemerdekaan Asal Bandung Berpangkat Sersan Mayor
Fungsi mempelajari peta pelarian tidak lain untuk membawa kabur amunisi dan senjata milik tentara Belanda. Kurang lebih satu minggu lamanya Zoemariyah menemukan jalan pelarian. Ketika senjata sudah banyak dikantonginya, Zoemariyah kabur melalui peta yang sudah disiapkan.
Cerita Marie Zoemariyah, Wanita Telik Sandi Asal Garut Menyelundupkan Senjata dari Tangsi Militer Belanda
Dalam operasi penyeludupan senjata, Marie kerap mengubah penampilan dari pembantu menjadi gadis desa yang berjilbab.
Ia pura-pura jalan kaki di depan markas tentara Belanda padahal sedang mengawasi situasi untuk mengambil tumpukan senjata yang sudah disembunyikannya.
Ketika tentara Belanda lengah –biasanya waktu jam istirahat sekitar pukul 13.00-14.00 WIB, mereka akan berhenti berjaga di tangsi. Saat itu pula Marie mulai melakukan tugasnya –mencuri senjata Belanda beserta amunisi yang telah diwadahinya ke dalam toples kaca berisi kacang.
Saat taktik itu berhasil membawa senjata ke luar markas Belanda, Marie tidak serta merta meloloskan diri begitu saja. Ia akan menyimpan senjata rampasan itu ke markas pejuang republik.
Setelah itu, ia akan kembali menjadi pembantu di markas Belanda. Konon hal ini ia lakukan untuk menghilangkan jejak serta kecurigaan Belanda pada pekerjaan telik sandi.
Marie Zoemariyah, Wanita Telik Sandi Asal Garut yang Selalu Lolos dari Kejaran Belanda
Menurut R. J. Rusady W dalam buku berjudul, “Tiada Berita dari Bandung Timur” (2010), nama Marie Zoemariyah terkenal sebagai wanita telik sandi yang “licin”. Arti licin di sini yaitu untuk mengumpamakan seorang spionase yang mujur –selalu lolos dari kejaran tentara Belanda.
Padahal suatu ketika Marie pernah hampir tertangkap, tentara Belanda sudah mencurigai bahwa asisten rumah tangga di markas mereka adalah pekerja spionase republik.
Namun sebelum mereka menangkapnya, Marie sudah tunggang langgang, hilang jejak dengan membawa puluhan granat serta belasan pucuk senjata berikut amunisinya.
Baca Juga: Titin Sumartini si Ratu Genit, Artis Tahun 50-an Asal Tasikmalaya
Lantas bagaimana cara Marie Zoemariyah melarikan diri dari kejaran Belanda? menurut berbagai informasi konon Marie telah dibekali ilmu telik sandi yang ketat. Selama belajar menjadi spionase ia juga terkenal sebagai agen rahasia yang berprestasi.
Namun orang awam ada yang menyangkutpautkan prestasi spionase Marie Zoemariyah dengan takhayul. Sebagian pejuang republik kala itu konon meyakini Marie Zoemariyah punya ilmu halimunan atau ilmu gaib yang bisa membuat orang menghilang.
Entah mana yang benar dan salah tidak ada yang bisa menjelaskan itu dengan tepat. Pasalnya Marie Zoemariyah tidak pernah membeberkan strategi telik sandinya itu pada publik. Ia tetap merahasiakan prestasinya ini bahkan sampai akhir hayatnya tiba.
Menyeludupkan Senjata di Keranjang Sayuran
Masih menurut R. J. Rusadi W, (2010), selain membuntel senjata curian menggunakan kain jarik, dalam aksi penyelundupan ini wanita telik sandi asal Garut ini sering menyembunyikan senjata curiannya di keranjang sayuran.
Sebelum melakukan aksi penyelundupan ini, Marie akan berpura-pura pamit untuk pergi ke pasar. Tentara Belanda yang berada di markas pasti mengizinkannya karena perginya Marie ke pasar untuk kepentingan bersama –menyiapkan makan tentara Belanda.
Baca Juga: Pasoekan Pangeran Papak, Laskar Kemerdekaan dari Garut yang Menampung Tentara Jepang
Namun tanpa disadari tentara yang berjaga, rupanya Marie Zoemariyah menyembunyikan sejumlah senjata dari gudang amunisi di tas keranjang sayuran. Setelah jauh dari pantauan tentara di markas, ia kemudian belok ke arah basis pejuang republik Indonesia.
Marie kemudian mengumpulkan senjata hasil curiannya itu di markas pejuang republik Indonesia. Sedangkan Marie debriefing ulang oleh komandannya untuk tetap menjaga karakter sebagai pembantu. Alhasil setelah briefing itu selesai Marie kembali ke pasar dan membeli sejumlah sayuran untuk dimasak.
Hal itulah yang kemudian membuat Marie Zoemariyah jadi wanita telik sandi asal Garut yang licin dan selalu lolos dari kejaran Belanda. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)