harapanrakyat.com,- Pelaku UMKM di Kota Banjar, Jawa Barat, mengembangkan usaha teh bunga telang yang berasal dari bunga telang. Saat ini produksinya sedang dalam tahap pengembangan pasar.
Pelaku Usaha Kecil Menengah yang tengah mengembangkan produksi teh bunga telang tersebut adalah Deni Herlani, warga lingkungan Cikabuyutan Barat RT 1, RW 10, Kelurahan Hegarsari.
Deni mengatakan, usaha produksi teh bunga telang tersebut sudah berjalan sekitar satu tahun yang lalu. Saat ini dalam tahap pengembangan mangsa pasar.
Ia memilih usaha teh bunga telang menjadi produk industri rumahan karena saat ini belum banyak yang memanfaatkan tanaman tersebut sehingga peluangnya lebih besar.
Selain itu, aroma yang dihasilkan dari teh dari bunga telang memiliki aroma dan warna yang berbeda dibandingkan warna dan aroma teh pada umumnya.
Baca Juga: Pemdes Sukamukti Banjar Kembangkan Potensi Wisata Batu Peti
Menurutnya, teh bunga telang memiliki rasa dan aroma yang khas serta mengandung ragam manfaat untuk kesehatan. Ketika diseduh, warna tehnya berwarna biru.
“Aroma teh bunga telang itu khas warnanya biru. Sudah satu tahun ini saya mulai produksi teh bunga telang. ” kata Deni kepada harapanrakyat.com, Kamis (27/7/2023).
“Untuk bahan pembuatan teh saya ambil dari kebun karena saya juga budidaya tanaman bunga telang,” katanya menambahkan.
Usaha Teh Bunga Telang di Kota Banjar Baru Tembus Pasar Lokal
Lanjut menyebutkan, saat ini usaha produksi teh bunga telang yang ia jalankan sudah menembus pasar lokal dan luar daerah. Meskipun omzet jualannya belum begitu berkembang pesat, baru sekitar 100 pack per bulan.
Adapun harga satu pack teh bunga telang yang ia jual untuk kemasan pouch dengan berat 15 gram yaitu Rp 10 ribu. Sedangkan untuk teh celup dengan isi 10 biji dijual dengan harga Rp 10 ribu.
“Kemasan teh bunga telang yang saya jual ada dua jenis teh celup sama teh kering. Cuman packing masih menggunakan pouch plastik belum pakai kemasan dus,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, meski sudah merambah pasar lokal namun dalam proses pembuatan produksi bunga telang yang ia kembangkan masih memiliki sejumlah kendala.
Proses produksinya masih menggunakan alat-alat manual. Kemasan packing yang ia gunakan juga masih menggunakan pouch plastik khas industri rumahan. Belum menggunakan kemasan dus seperti perusahaan besar.
Hal itu, karena untuk penggunaan kemasan dus tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar sementara modal yang dimiliki sangat terbatas sehingga masih menggunakan kemasan sederhana.
“Penginnya memang pakai kemasan dus biar lebih menarik bisa masuk pasar modern. Tapi itu kan perlu yang lumayan buat modal. Untuk yang lain seperti perizinan PIRT dan NIB sekarang sedang proses” ujarnya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)