Selasa, Februari 11, 2025
BerandaBerita TasikmalayaKisah Brigade Citarum Tasikmalaya Bikin Ciut Nyali Belanda

Kisah Brigade Citarum Tasikmalaya Bikin Ciut Nyali Belanda

Brigade Citarum merupakan barisan revolusioner di Tasikmalaya, Jawa Barat yang mewariskan kisah heroiknya sampai saat ini. Pasalnya satuan militer berbasis laskar ini pernah melakukan berbagai aksi teror yang membuat nyali Belanda ciut lantaran teror bom ranjau.

Belanda memburu Brigade Citarum untuk dimusnahkan secepat mungkin. Bahkan Belanda sempat menugaskan satuan khusus untuk menangkap pelaku yang berafiliasi dengan laskar tersebut.

Namun karena kemampuan bergerilya anggota Brigade Citarum ini hebat, Belanda kesulitan menemukan jejaknya. Tentara Belanda akhirnya menggunakan taktik mengancam penduduk sipil tak bersalah untuk memancing keluar pasukan peneror bom ranjau di sekitar Galunggung.

Baca Juga: Mengenang Proyek Pembangunan Roket di Tasikmalaya 1957

Ancaman ini membuat beberapa anggota laskar tersebut terpancing keluar dari markasnya. Nahas mereka tak pernah pulang karena Belanda menculiknya untuk diinterogasi. Namun karena loyalitas prajurit Brigade Citarum ini kuat, Belanda sulit mencari informasi letak markasnya.

Alhasil, Belanda membunuh beberapa anggota Brigade Citarum yang tertangkap itu dengan cara yang sadis. Mereka dibunuh menggunakan senapan langsung di arah kepalanya, sedang mayatnya dibuang ke aliran sungai Citarum.

Brigade Citarum Tasikmalaya Ancam Hancurkan Basis Belanda dengan Bom Ranjau

Pada tahun 1947 –pasca perjanjian Renville, Brigade Citarum mengancam akan menghancurkan basis pertahanan Belanda di Tasikmalaya dengan menggunakan bom ranjau. Mereka menyampaikan niatnya tersebut melalui selebaran surat misterius.

Brigade Citarum bersumpah akan menghancurkan seluruh markas Belanda di Tasikmalaya secepat mungkin. Dalam surat misteriusnya itu mereka juga menyampaikan agar tentara Belanda segera insyaf pada Tuhan karena sebentar lagi malaikat kematian akan segera menjemputnya.

Barangkali surat misterius itulah yang menekan mental tentara Belanda di Tasikmalaya. Mereka khawatir bila teror itu benar-benar terjadi dan menimpa markasnya. Namun karena mereka seorang tentara, seberat apapun dan semenyeramkan apapun teror itu harus dihadapinya.

Alhasil tentara Belanda tetap berjalan sesuai komando atasan. Dengan kata lain –walaupun sudah ada teror dari Brigade Citarum yang jelas mengancam pasukan Belanda di Tasikmalaya, mereka (tentara Belanda) tidak mengambil keputusan secara sepihak. Komandan lah yang sepenuhnya berhak memutuskan itu.

Baca Juga: Sejarah Meletusnya Gunung Galunggung, Soekapura Ganti Jadi Tasikmalaya

Belanda Menyalahkan TNI, Jenderal Spoor: Tentara Nasional tak Pernah Sepakat Damai

Menurut sejarawan senior Belanda, J. A. de Moor dalam buku berjudul, “Jenderal Spoor: Kejayaan dan Tragedi Panglima Tentara Belanda Terakhir di Indonesia” (2015), Jenderal Spoor (Panglima Militer Belanda) pernah menyalahkan TNI atas teror yang terjadi di Tasikmalaya.

Jenderal Spoor mengatakan, Tentara Nasional Indonesia tidak pernah sepakat untuk berdamai dengan pasukannya. Padahal pasukan Spoor yang saat itu beroperasi di Jawa Barat telah membuka pintu damai untuk mereka.

Konon Spoor ingin berdamai dengan pihak TNI supaya tidak ada lagi korban dari prajuritnya. Perkataan Jenderal Spoor ini membuat pihak TNI optimis akan mengalahkan Belanda sebentar lagi, sebab secara tidak langsung pernyataan Spoor menunjukan kelemahan perang Belanda di medan tropis.

Mereka (tentara Belanda) tidak biasa dengan taktik gerilya, sedangkan prajurit TNI yang diwakili oleh satuan laskar Brigade Citarum sangat menguasai taktik tersebut. Bahkan gerilyawan republik zaman itu terkenal bisa membunuh musuh secepat angin.

Brigade Citarum Punya Ambisi Membumi Hanguskan Belanda di Jawa Barat

Peristiwa yang membuat Jenderal Spoor sepakat untuk berdamai dengan tentara membuat pasukan Brigade Citarum punya ambisi membumi hanguskan Belanda di Jawa Barat.

Tidak hanya di Tasikmalaya, Brigade Citarum ingin memusnahkan tentara Belanda di kota-kota besar Jawa Barat seperti Bandung dan sekitarnya.

Baca Juga: Sejarah Pertempuran Karang Resik, Perlawanan Rakyat Tasikmalaya yang Membuat Belanda Geram

Mereka (Brigade Citarum) bahkan telah menyiapkan strategi pembumihangusan dengan baik. Sebagaimana strategi perangnya dengan cara teror meneror, prajurit Brigade Citarum mengirim beberapa surat ancaman pada markas Belanda beserta dengan granat nanas.

Konon surat itu mengatakan akan membumihanguskan pasukan Belanda beserta Sekutunya di Jawa Barat hanya dengan menggunakan ranjau.

Pasukan Brigade Citarum tidak akan menunjukan eksistensinya, mereka hanya mengatakan akan menunggu derita itu sambil duduk santai di atas perbukitan Lembang.

Pernyataan ini semakin membuat tentara Belanda ketar-ketir, mereka harus memutar otak untuk mencari jalan keluarnya. Namun satu-satunya jalan keluar yang bisa menjamin keamanan mereka tidak lain yakni menemukan markas pasukan Brigade Citarum di daerah Tasikmalaya. Hal itu tidak pernah terjadi sampai akhirnya Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...
Ular sanca kembang Banjar

Ular Sanca Kembang 3 Meter Pemangsa Ayam Bikin Geger Warga Kota Banjar

harapanrakyat.com,‐ Ular sanca kembang sepanjang 3 meter bikin geger warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Ular yang sempat memangsa...
Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Dalam dunia desain interior, pilihan warna sangat berdampak pada suasana dan estetika suatu ruang. Cat rumah warna soft, dengan nuansa lembut dan kalem, menjadi...
Meninggal Dunia Akibat DBD

Satu Anak di Kota Banjar Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes: Belum Dapat Laporan Resmi

harapanrakyat.com,- Seorang anak di Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal dunia akibat DBD. Virus Demam Berdarah Dengue (DBD) itu menyerang Rifkah Khoirunnajah (10), warga Lingkungan...
Cara Kolaborasi Reels Facebook untuk Dongkrak Engagement

Cara Kolaborasi Reels Facebook untuk Dongkrak Engagement

Cara kolaborasi Reels Facebook sejatinya cukup mudah. Kendati demikian, banyak pengguna yang belum mengetahui cara ini. Bahkan mungkin tidak menyadari opsi tersebut telah tersedia...