harapanrakyat.com,- Sebuah batu bertapak tangan ditemukan di dekat petilasan Sanghyang Jagatnata Tirta Kusuma, Dusun Citaman, Desa Sandingtaman, Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Sebagian masyarakat setempat mempercayai, jika telapak tangan yang ada di batu tersebut merupakan tapak tangan dari Prabu Cakra Dewa, Raja Panjalu waktu itu.
“Tapak tangan di batu ini ditemukan warga sekitar 6 tahun silam,” ungkap Atong Hidayat, sesepuh di Desa Sandingtaman, Rabu (19/7/2023).
Di lokasi tak jauh dari situ kata dia, ditemukan pula potongan potongan gerabah di kawasan Puncak Gunung Lingga Buana.
“Penemuan tersebut menjadi salah satu bukti sejarah dari keberadaan Kerajaan Panjalu,” katanya.
Atong menuturkan, berdasarkan kisah dalam Babad Panjalu, Prabu Cakra Dewa merupakan anak dari Prabu Sanghyang Lembu Sampulur.
Prabu Cakra Dewa merupakan Raja pertama Panjalu yang memeluk agama islam. Ia dikenal seorang raja yang adil dan bijaksana.
“Di bawah kepemimpinannya Panjalu menjadi kerajaan yang makmur dan disegani,” ujar Atong, Rabu (19/7/2023).
Baca juga: Upacara Adat Nyangku di Panjalu Ciamis, Sejarah Syiar Islam Raja Borosngora
Prabu Cakra Dewa memperistri seorang putri Galuh bernama Ratu Sari Kidang Pananjung.
Prabu Cakra Dewa juga disebut masyarakat dengan nama Sanghyang Raja Sampurna.
Menurut cerita, Prabu Cakra Dewa dahulu pernah memerintahkan salah seorang anaknya agar membendung daerah Legok Jambu.
“Air yang menjadi Situ lengkong Panjalu merupakan air yang berada di dalam gayung yang disiramkan oleh anak Prabu Cakra Dewa,” ungkapnya.
Atong menambahkan, di kawasan Gunung Lingga Buana tepatnya di Dusun Citaman Desa Sandingtaman, terdapat banyak bukti peninggalan para leluhur yang erat kaitannya dengan kerajaan.
“Banyaknya bukti peninggalan tersebut, maka masyarakat terus menjaga dan melestarikannya,” pungkas Atong. (Edji/R8/HR Online/Editor Jujang)