Definisi gempa bumi perlu dipahami. Gempa bumi memiliki definisi sebagai bencana alam yang berbahaya. Sudah ada banyak sekali tragedi gempa bumi yang memakan banyak korban.
Sebenarnya gempa bumi ini tidak berbahaya. Namun,, bangunan dan benda yang runtuh akibat guncangan bisa melukai diri.
Indonesia menjadi salah satu wilayah yang sering terkena gempa bumi. Lantas, apa sebenarnya gempa bumi itu?
Definisi Gempa Bumi Itu Apa?
Suatu bencana alam bisa memberikan dampak bagi lingkungan atau masyarakat di sekitar wilayah yang kena.
Baca Juga: Ikan Oarfish Pertanda Gempa Bumi? Ini Penjelasan Ahli
Gempa menjadi salah satu bencana alam yang sering terjadi. Sebenarnya, gempa adalah getaran yang terjadi pada permukaan atau dalam Bumi.
Ketika gempa terjadi, maka akan terjadi pergeseran lempeng. Hal ini bisa menyebabkan bangunan di atas permukaan Bumi bergerak.
Dampaknya adalah kerusakan struktur bangunan atau bahkan bencana alam lainnya, seperti tanah longsor. Gempa bahkan bisa menyebabkan tsunami apabila terjadi di laut.
Menurut pendapat para ahli, gempa merupakan getaran yang terjadi akibat adanya pergerakan pada lempeng tektonik.
Sejarah Gempa Bumi
Sebenarnya, gempa bumi merupakan suatu bencana alam yang sudah terjadi sejak zaman purba. Bahkan, sejak saat itu gempa bumi menyebabkan kerusakan dan kehancuran.
Dalam sejarah manusia, gempa bumi pertama yang tercatat terjadi di Mesir di tahun 1375 SM. Gempa ini memberikan dampak yang besar.
Gempa Bumi di Mesir tersebut disebutkan di dalam sebuah hieroglif pada Piramida Saqqara. Terlihat bahwa gempa tersebut menyebabkan kerusakan luas di seluruh wilayah Mesir.
Sementara itu, gempa terbesar yang pernah terjadi di era modern adalah gempa Valdivia. Gempa ini terjadi di wilayah Chile pada tanggal 22 mei 1960.
Gempa tersebut memiliki magnitudo hingga 9,5 skala Richter. Sehingga, itulah definisi gempa bumi terbesar yang pernah tercatat sepanjang sejarah.
Baca Juga: Negara Paling Sering Terkena Bencana Alam, Salah Satunya Indonesia
Bencana alam tersebut menyebabkan kerusakan luas di seluruh wilayah Chile dan bahkan tsunami yang menyebar ke wilayah di sekitar Samudra Pasifik.
Di Indonesia, gempa bumi terbesar pernah terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004. Gempa tersebut memiliki magnitudo 9,1 skala Richter.
Tragedi gempa Aceh tersebut bahkan menjadi salah satu bencana alam terbesar di Indonesia. Lebih dari 230.000 orang meninggal dan ribuan lainnya luka hingga kehilangan rumah.
Jenis-Jenis Gempa Bumi
Dalam memahami definisi gempa bumi, Anda tentu perlu mengerti jenis-jenisnya. Gempa terdiri dari beberapa jenis.
Jenis-jenis gempa bumi tersebut berhubungan dengan faktor penyebabnya. Berikut ini jenis-jenis gempa Bumi:
- Tektonik: Jenis gempa yang terjadi karena pergeseran lempeng tektonik di bawah permukaan Bumi. Gempa ini bisa menyebabkan kerusakan yang besar.
- Vulkanik: Gempa akibat aktivitas vulkanik. Biasanya terjadi di dekat gunung berapi atau wilayah dengan aktivitas vulkanik dan tidak sebesar gempa tektonik.
- Letusan gunung berapi: Gempa ini terjadi akibat gerakan dari dalam bumi yang menyebabkan meletusnya gunung api. Biasanya terjadi karena tekanan yang terakumulasi dalam magma.
- Lokal: Gempa lokal ini biasanya tidak dapat masyarakat rasakan, tetapi terdeteksi oleh alat pengukur. Gempa ini biasanya terjadi akibat aktivitas tektonik di dalam Bumi.
Di Indonesia sendiri, semua jenis definisi gempa bumi tersebut sudah pernah terjadi. Jadi, masyarakat perlu berhati-hati.
Pengukuran Gempa Bumi
Kekuatan guncangan gempa bumi sebenarnya dapat diukur dengan alat yang bernama seismograf. John Milne adalah ahli geologi Inggris yang berhasil menemukan alat ini.
John Milne lahir di Liverpool, Inggris pada tahun 1850. Ia kemudian menghabiskan sebagian besar hidupnya di Jepang.
Baca Juga: Hewan yang Bisa Mendeteksi Gempa Menurut Ilmuwan, Apa Saja?
Selama di Jepang, ia mengembangkan teknologi seismograf. Selain itu, John Milne juga aktif membantu mempelajari gempa bumi sebelum akhirnya meninggal pada tahun 1913.
Ia berhasil menemukan alat yang bernama selubung galvanometer. Selubung ini terdiri dari buah bola yang dapat bergerak bebas di dalam cincin pada sebuah poros.
Bola tersebut akan berpindah ke arah yang sama dengan getaran tanah. Alhasil, cara tersebut efektif membantu mengukur intensitas gempa bumi.
Seismograf sendiri mampu mencatat amplitudo dan frekuensi dari getaran gempa tersebut. Di dalamnya terdapat dua bagian utama, yaitu sensor seismik dan recorder.
Itulah definisi gempa bumi dan sejarahnya. Gempa merupakan bencana alam yang tidak dapat dihindari, sehingga masyarakat perlu memahami bagaimana cara berlindung dari reruntuhan ketika gempa agar tidak menimbulkan banyak korban. (R10/HR-Online)
