Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Jumlah personil pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Ciamis saat ini masih terbilang jauh dari kata ideal. Begitupun dengan sarana dan prasarana yang dimiliki Unit Damkar masih kurang memadai. Pemerintah Kabupaten Ciamis tentunya diharapkan mampu melengkapi sarana dan prasarana Damkar tersebut.
Kepala DCKKTR Kabupaten Ciamis, Drs. H. Oman Rohman, ketika ditemui HR, Selasa (24/03/2015), tidak menyangkal bahwa Unit Damkar Ciamis masih kekurangan jumlah personil dan sarana prasarana.
Oman mengaku, Unit Damkar saat ini berada di bawaha naungan DCKKTR Kabupaten Ciamis. Dia juga menyebutkan, personil Damkar saat ini berjumlah 14 orang, dengan 3 unit armada Damkar.
“Idealnya, persatu armada atau perkelompok memiliki 8 orang personil Damkar. Bila dibandingkan dengan kondisi saat ini, jelas kurang ideal,” katanya.
Sekalipun demikian, kata Oman, pengerahan armada dan regu pada setiap menghadapi peristiwa kebakaran selalu dilakukan dengan maksimal. Menurut dia, setiap peristiwa kebakaran yang terjadi dapat diatasi sebelum menimbulkan korban dan kerugian yang lebih besar.
“Kasus kebakaran yang terjadi, umumnya kasus-kasus kebakaran kecil. Dan penyebabnya mayoritas karena faktor kelalaian manusia serta masalah listrik,” ucapnya.
Selain masalah personil dan armada, Oman menambahkan, unit Damkar Ciamis juga belum memiliki tempat atau kantor yang representatif. Sementara ini, armada Damkar terpaksa masih disimpan di gedung workshop Pekerjaan Umum.
“Alhamdulillah, kabar baiknya, Pemkab Ciamis berencana membangun tempat untuk Unit Damkar di daerah Lingkar Selatan,” ujarnya.
Petugas Pelaksana Teknis Unit Damkar, Yedi Setiadi, ketika ditemui HR, Selasa (24/03/2015), mengungkapkan, saat ini personil pada Unit Damkar berjumlah 14 orang, diantaranya 4 orang PNS, 1 orang CPNS, dan 9 orang lainnya masih berstatus Sukwan.
“Unit Damkar merupakan UPTD yang sangat vital di dalam sebuah kota atau kabupaten. Sebaiknya, Unit Damkar ada perwilyah atau dibentuk Pos wilayah, sehingga bila terjadi kebakaran bisa langsung ditangani oleh pos wilayahnya. Tetapi kebanyakan Damkar itu hanya ada satu pos itu juga ada di pusat kota,” katanya. (Heri/Koran-HR)