Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Puluhan pelajar usia sekolah asal Blok Plataragung, Dusun Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terpaksa putus sekolah lantaran jarak tempuh antara rumah dan sekolah terlampau sangat jauh.
Otim, warga Blok Plataragung, RT 06 RW 08, Dusun Ciawitali, Pamotan, Kalipucang, Senin (23/03/2015), mengatakan, mayoritas siswa di SDN 3 Pamotan berasal dari Blok Plataragung, Ciawitali.
“Setidaknya, 45 persen siswa di SDN 3 Pamotan berasal dari sini,” katanya.
Kepada HR, Otim menjelaskan, jarak tempuh dari wilayah Ciawitali menuju SDN 3 Pamotan mencapai 8 kilometer. Di saat musim hujan, mayoritas siswa dari Ciawitali memilih untuk tidak masuk sekolah. Sedangkan ketika musim kemarau, mereka terpaksa berangkat sejak pagi buta dan saat hari sudah petang.
“Bagi ukuran anak usia 7 sampai 9 tahun atau kelas satu sampai kelas 3, jarak itu cukup jauh, belum lagi medan jalan yang harus mereka lalui cukup berat. Mereka kelelahan setiap kali pergi atau pulang sekolah,” katanya.
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Kalipucang, Kemal, ketika ditemui HR, Senin (23/03/2015), mengaku sudah menerima informasi soal keluhan warga Plataragung, Ciawitali, Pamotan tersebut.
“Kami akan mendata terlebih dahulu jumlah siswa SDN 3 Pamotan yang berasal darisana (Plataragung),” katanya.
Kemal juga mengaku akan berkordinasi dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan
Olahraga (Disdikbudpora) berkaitan dengan persoalan tersebut. Setelah itu, kata dia, pihaknya juga akan mengusulkan pembukaan kelas jauh di dua tempat, yaitu di Karangkondang dan Plataragung. (Ntang/Koran-HR)