Rabu, April 2, 2025
BerandaBerita TerbaruAsal-usul Seblak, Makanan Khas Jawa Barat yang Semakin Hits

Asal-usul Seblak, Makanan Khas Jawa Barat yang Semakin Hits

Anak muda saat ini sedang menggandrungi Seblak, tapi tak banyak yang tahu asal-usul seblak yang kini semakin hits. Saking populernya, salah satu personil boyband Smash, Rafael Tan mendapat julukan Duta Seblak dari warganet. Hal itu lantaran ia kerap mengunggah makanan khas Jawa Barat ini di media sosialnya.

Kepopuleran seblak, bukan hanya karena rasanya yang pedas, melainkan juga karena bahannya yang melewati berbagai modifikasi sedemikian rupa.

Bahkan, isian seblak yang awalnya sederhana hanya berupa kerupuk yang direndam dengan air panas, mulai berubah dengan adanya tambahan seperti sosis, telur, mie, ceker, cilok, hingga bakso.

Namun, di balik rasanya yang pedas, seblak menyimpan asal-usul dan sejarah yang menarik untuk kita ulas. 

Baca Juga: Sejarah Kuliner Keraton Jogja, Makanan Kesukaan Raja Terpengaruh Budaya Eropa

Asal-usul dan Kenapa Disebut Seblak?

Seblak dalam bahasa Sunda berasal dari kata Nyeblak yang berarti mengagetkan. Namun, terdapat pula yang menyatakan bahwa seblak berasal dari kata “segak atau nyegak” yang berarti menyengat.

Penyebutan ini mungkin berkaitan dengan bahan-bahan dari seblak yang cenderung pedas dan menyengat. Sehingga membuat banyak orang yang pertama kali memakan seblak akan kaget karena baunya yang menyengat.

Meskipun dalam perkembangannya seblak tidak selalu memiliki rasa yang pedas. Semuanya bergantung pada selera penikmatnya.

Bahan yang terkandung di dalam seblak sendiri terdiri dari kerupuk sebagai bahan dasar yang kemudian direbus.

Untuk bahan bumbunya biasanya menggunakan bawang merah, bawang putih, garam cabai, garam sampai penyedap rasa.

Unus Suriawiria dalam “Makanan Tradisi Urang Sunda” (2021) menyatakan,  dari 80 jenis makanan Sunda, lebih dari 60 persen terbuat dari tumbuh-tumbuhan, sedang sisanya dari ikan dan daging.

Khusus penyiapan bahannya menjadi makanan dengan menumbuk, mencampur, hingga memasaknya. 

Selain itu, makanan Sunda juga menggunakan bumbu-bumbu yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sehingga menambah nilai organoleptic (rasa dan aroma).

Baca Juga: Sejarah Ketupat Lebaran, Sudah Ada Sejak Abad 15 Masehi

Dari Mana Asal Seblak dan Sejak Kapan Ada Seblak?

Seblak sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990-an. Namun, memang baru mulai populer pada era 2000-an di Bandung.

Terdapat pula dugaan yang menyatakan bahwa seblak ini berasal dari Garut dan Cianjur. Pernyataan ini berdasarkan pada fakta mengenai kemunculan Kurupuk Leor.

Kurupuk Leor sendiri merupakan makanan khas Jawa Barat yang sudah ada sejak era kemerdekaan. Inilah yang menjadi dasar bahwa Seblak sudah ada sejak lama di Jawa Barat.

Namun, dalam pembuatannya bahan-bahan dari Kurupuk Leor jauh lebih sederhana daripada seblak yang kita kenal sekarang.

Banyak yang menduga makanan ini dibuat ketika krisis pangan di daerah Selatan Parahyangan akibat masa penjajahan.

Kondisi ini memang hal yang sangat wajar, bahkan kondisi ini pun berlanjut ketika Indonesia memasuki masa-masa kemerdekaan.

Belanda dan sekutu yang berkeinginan kembali ke tanah air membuat daerah-daerah terutama wilayah Jawa Barat menjadi ladang konflik.

Kondisi ekonomi yang belum stabil dan konflik internal di Indonesia sendiri menyebabkan Indonesia rawan mengalami gangguan ekonomi.

Inilah yang memaksa masyarakat harus kreatif dalam memanfaatkan bahan seadanya untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurut versi yang lain makanan seblak ini sendiri merupakan makanan yang berasal dari Jawa Tengah. 

Ahmad Hudaiby Galih Kusuma dalam, “Promoting Creative Tourism: Current Issues in Tourism Research” (2020) menyebutkan, pada tahun 1940-an muncul sebuah makanan mirip seblak yang menggunakan kerupuk dari daerah Banyumas.

Terlepas dari beberapa versi sejarah dan asal-usul seblak, seblak sangat lekat dengan makanan khas Sunda dengan cita rasanya yang khas.

Baca Juga: Sejarah Panjat Pinang, Warisan Pelaut Kolonial Belanda

Makanan Sunda yang Populer di Kalangan Anak Muda

Ajen Dianawati dalam “50 Masakan Khas Jawa Barat” (2015) mengungkapkan, berbagai jenis olahan kuliner khas Jawa Barat selalu hadir dalam varian yang sangat menarik dengan cita rasa yang luar biasa, antara asin, asam, manis, dan pedas.

Cita rasa khas ini terdapat dalam Seblak yang membuat anak muda menggandrunginya. Bahkan, bahan-bahan seblak yang awalnya sederhana menjadi semakin variatif.

Menurut beberapa pihak makanan pedas ini dapat merangsang hormon bahagia. Selain itu, makanan pedas seperti seblak juga konon dapat mencegah stress.

Kandungan rempah-rempah seperti kencur, bawang, dan bahan-bahan lainnya memberikan rasa unik yang membuat anak muda menyukainya.

Seblak juga dapat dinikmati sebagai kudapan ketika berkumpul baik bersama keluarga maupun teman sebaya.

Sajiannya yang kita santap ketika hangat. Makanan ini cocok menjadi santapan ketika cuaca sedang dingin dan musim hujan.

Kini seblak berkembang dengan ragam variasi, namun secara umum untuk jenisnya sendiri seblak memiliki dua kategori yaitu seblak kering dan seblak basah. 

Seblak kering lebih mirip basreng (baso goreng). Sedangkan untuk jenis seblak basah biasanya seperti seblak makaroni, seblak ceker, seblak mie, seblak bakso, seblak siomay, seblak telur, seblak kikil, dan seblak tulang ayam.

Selain kedua jenis seblak itu, sebenarnya masih terdapat pula seblak hasil akulturasi dengan makanan Korea. Jenis seblak ini biasanya menggunakan bahan seperti tteokbokki, kue beras, hingga seblak dengan bumbu Gochujang. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Arus mudik lebaran Banjar

Arus Mudik Lebaran 2025, Dishub Kota Banjar Catat 132.764 Kendaraan Melintas Menuju Jawa Tengah

harapanrakyat.com,- Dinas Perhubungan Kota Banjar, Jawa Barat, mencatat ada sebanyak 132.764 kendaraan yang melintas dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah selama arus mudik lebaran...
Lalu lintas padat merayap

Macet di Cikoneng, Arus Lalu Lintas Ciamis-Tasikmalaya Padat Merayap

harapanrakyat.com,- Arus Lalu lintas di Jalan Raya Ciamis-Tasikmalaya tepatnya di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis padat merayap bahkan macet di Cikoneng, Selasa (1/4/2025) malam. Polisi...
Balita kejang-kejang

Aksi Heroik Polisi Selamatkan Balita Kejang-kejang Saat Terjebak Macet di Sumedang

harapanrakyat.com,- Aksi heroik dilakukan petugas kepolisian dari Satlantas Polres Sumedang, yang mengevakuasi seorang balita perempuan (4) yang mengalami kejang-kejang. Saat kejadian sedang kemacetan di...
hari kedua lebaran

Hari Kedua Lebaran, Objek Wisata Situwangi di Kawali Ciamis Masih Sepi, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Sejak memasuki libur panjang sampai hari kedua libur lebaran idul fitri tahun 2025, objek wisata Situwangi di Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis Jawa Barat...
wisatawan terseret arus

Baru Sehari Liburan, Sudah Ada Dua Wisatawan Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran

harapanrakyat.com,- Tim gabungan yang terdiri dari Polres Pangandaran, bersama TNI Angkatan Laut dan juga Balawista Kabupaten Pangandaran, berhasil menyelamatkan dua wisatawan yang terseret arus...
Volume kendaraan

Volume Kendaraan Meningkat, Kemacetan Panjang Terjadi di Pintu Keluar Tol Sumedang Kota

harapanrakyat.com,- Peningkatan volume kendaraan terjadi di Jalan Raya Bandung-Cirebon atau tepatnya di depan Gate Tol Cisumdawu Sumedang Kota, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, pada H+1...